Oleh: Muslihah
Di atas kanvas pena berbicara
Hati dan fikiran bekerja sangat cepat
Bantal pun menangis, menyaksikan jiwa yang sedang pilu
Aku bisa apa?
Tanpa rasa bersalah kau hanya bungkam
Aku bisa apa?
Basah di pipi bukan karena air biasa, tapi air mata duka
Untaian kata dan sikapmu menusuk kalbu
Aku terlena dan sangat berharap
Tatkala aku merasa ada dipuncak
Ternyata itu semua palsu dan sebatas fiksi belaka
Aku terbawa perasaan dengan sikapmu
Ibarat siang berganti malam
Kini tawa menjadi tangis
Dukaku dibulan juli ini
Kau tinggalkan aku
Hati tak bisa digambarkan dengan roti
Jangan kau cabik-cabik layaknya roti
Roti tak kan bisa menjelma manusia
Ini hati bukan roti
Hati punya nyawa
Harapan receh yang menganggapmu tak kan pergi
Kamu hadir, aku penuh tanda tanya
Kamu pergi tinggalkan luka, aku bisa apa?
Kau lepas diriku, namamu masih terpatri dikalbuku
Dan itu sebatas harapan yang aku tak rencanakan
Kehadiran dan kepergianmu tetap bermakna
Hadir membawa kemenangan, karna aku menaruh sejuta harapan kepadamu
Pergi meninggalkan luka, nyatanya kebahagiaan itu sebatas fiksi belaka
03 JULI 2019