Terjemur: Ratusan sepeda motor mahasiswa terjemur di lapangan LPM ACTIVITA–Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan terus dibanjiri ribuan mahasiswa baru setiap tahunnya. Akibatnya, banyak fasilitas yang dibutuhkan semakin banyak. Salah satunya lahan parkir. Kekurangan lahan parkir sering menjadi sorotan. Kini, berimbas terhadap lokasi yang tidak berpotensi menjadi area parking yang dialihfungsikan menjadi tempat parkir. Tak heran banyak mahasiswa yang mengeluhkan fasilitas tersebut.
Syafi’i (MPI/6) mengatakan, akibat dari kurangnya lahan parkir, sepeda motor mahasiswa terpaksa diparkir di lapangan. Jika tetap demikian, lanjutnya, maka sepeda motor mahasiswa akan terguyur air hujan karena sekarang tepat musim penghujan. “Kendaraan yang terparkir di lapangan akan sangat sulit, karena sepedanya akan terpapar langsung oleh keadaan cuaca. Apalagi sekarang musim penghujan,dimana sepeda yang terparkir sewaktu-waktu terkena guyuran air hujan,” keluhkan Imam syafi’ie (MPI/6)kepada Vita-Pos yang kebetulan berpapasan dikantor pusat, Jumat.(3/3) Bukan hanya tentang cuaca, akses keluar yang sulit setelah model parkiran ditumpuk seperti di lapangan yang menjadi keluhkan mahasiswa. Pasalnya, Abdul Karim (TBI/2) harus rela menjemput sepedanya pada sore hari untuk bisa mengeluarkan sepedanya yang terjebak di tenga-tengah tumpukan sepeda. “Saya salah satu mahasiswa yang sering kali melihat dan mengalami masalah parkiran. Salah satu ketidaknyaamanannya ketika akan membawa kembali sepeda motor saya untukbalik pulang. Awalnya, kendaraan saya sudah terparkir rapi di tempat yang seharusnya, akan tetapi kendaraaan lain menutupi celah jalan keluar sehingga sepeda saya sulit dikeluarkan,” tegas pria yang akrap disapa Karim. Vita-pos mencoba mengkonfirmasi ke Wakil Ketua II (Waka II), Mohammad Zahid. wakil ketua II yang dilantik beberapa bulan lalu itu mengatakan, STAIN Pamekasan masih belum menerima alokasi dana untuk lahan parkir. Namun, anggaran yang sudah diterima hanya untuk perbaikan infrastruktur lain, seperti gedung dan ruang kelas. “Mengenai anggaran parkiran saat ini terfokuskan pada kebutuhan dasar seperti perbaikan ruangan kelas dimana lantainya retak dan perbaikan gedung-gedung yang menjadi point utama. Lalu untuk anggaran perluasan area parkir masih belum ada dana masuk dari kementrian agama sehingga perlu maklumi bersama atas perihal ini,” ujar Waka II STAIN Pamekasan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat(3/3). (N.A) |