Activita.co.id – Tim futsal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara dua di tingkat provinsi dalam kompetisi futsal. Meskipun demikian, tim yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (Ukor) tersebut terpaksa menanggung biaya sendiri karena tidak mendapatkan dukungan keuangan dari pihak kampus (21/02/2024).
Prestasi tersebut diraih Futsal Ukor pada ajang Airlangga Bidikmisi Competition tingkat S1/D2/D3 se-Jawa Timur, yang dilaksanakan di Mangga 2 Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya. Kompetisi tersebut berlangsung selama 3 hari, dari Jum at sampai Minggu, 16-18 Februari 2024. Diikuti oleh berbagai kampus yang ada di Jawa Timur.
Dalam turnamen tersebut, tim Ukor memiliki berbagai hambatan. Ketua Umum Ukor, Saifi mengakui pihaknya terkendala dalam transportasi dan pendanaan yang bukan dari kampus. Selain itu, mereka juga terpaksa menumpang di kontrakan temannya.
“Meskipun berangkatnya dari Madura, berangkat secara mandiri tanpa ada dana dari kampus dan transportasi. Ya, Hambatannya dari transportasi karena setiap bertanding bolak-balik perkiraan 17 menit ke lapangan dari kontrakan teman saya,” paparnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan mengenai alasan memilih menggunakan uang pribadi untuk ajang lomba tersebut dari pada mengajukan ke pihak kampus, karena khawatir tidak diberi izin seperti pada kegiatan Friendly Mach di Ponorogo, kemarin.
“Memang tidak mengajukan (pendanaan), Kak. Karena pasti tidak diberi izin. Kemarin kegiatan Friendly Match di Ponorogo, tidak diberi izin, Kak. Teman-teman berangkat sendiri dengan menyewa bis mini. Habis 6 juta selama 3 hari di Ponorogo,” jelasnya.
Wakil Rektor (Warek) III IAIN Madura, Muhammad Ali Al-Humaidi, mengungkapkan bahwa tidak ada kordinasi dari pihak Ukor, baik itu berupa undangan atau mengikuti kompetisi.
“Yang pertama, ke saya itu tidak ada kordinasi. Kita fair, ya. Tidak ada pihak Ukor itu konfirmasi ke saya. Kalau ada undangan, kalau mau ikut kompetisi, itu tidak ada ke saya,” ungkapnya, hari Selasa (20/02/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih belum memiliki wewenang dalam memberikan pendanaan. Sebab, pendanaan yang ada untuk pengurus UKK dan UKM yang baru.
“Terakhir yang konfirmasi ke saya itu Menwa, itu acara ke Surabaya, itu pakai biaya sendiri. Kemudian ada surat konfirmasi ke saya itu dari Pramuka. Tapi anggaran yang ada itu nunggu ketua UKM yang baru karena itu dananya pengurus baru. Mereka memang pengurus baru tapi kan belum dilantik,” jelas Malhum.
Sementara Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi mengapresiasi atas prestasi Ukor yang turut serta dalam mengharumkan nama kampus. Penggunaan dana Pribadi, menurut Hadi, sebagai bagian manajemen pengelolan dana yang baik.
“Saya mengapresiasi atas prestasi yang diperoleh UKOR. Pendanaan di kampus tidak turun semua, saya tidak membedakan UKM dan UKK di kampus semuanya sama. Saya mengapresiasi (UKOR) menggunakan dana pribadi. Karena, mereka mampu mengorganisir dana dalam organiasi,” Jelasnya pada Reporter Activita memalui Via telfon. (Activita/Natasya)