IAIN Madura- Mendekati pemilihan Presiden, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Madura, menggelar seminar nasional dengan tema “Integritas Religius dan Nasionalis Menuju Pemilu Damai” di Auditorium, Sabtu (16/03/19).
Acara yang dimulai sejak pukul 10:30 WIB tersebut, dihadiri langsung oleh Salahuddin Wahid (Pengasuh Pesantren Tebuireng ), Mif Rohim (Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari Tebuireng), Imam wahyudi (Anggota Dewan Pers), Mohammad Kosim Rektor (IAIN Madura), Dekan Fakultas, Dosen dan 200 mahasiswa dari berbagi jurusan.
Seminar yang digagas oleh Kementerian Agama tersebut diisi lansung oleh kombes Pol. Drs. Tedy Septiady (Direktur Intelejen Keamanan Polda Jatim), Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah), Imam wahyudi (Anggota Dewan Pers).
Dalam sambutannya Mohammad Kosim Rektor IAIN Madura mengatakan, sangat penting bagi kita untuk bisa mengetahui setiap berita yang bereda.
“Karena supaya kita tidak mudah terbawa arus dengan berita-berita hoax yang ada terutama dalam pemilihan presiden (pilpres) yang akan mendatang,” Ujarnya.
Untuk itu Imam Wahyudi selaku pemateri menuturkan, munculmya berita-berita hoax tidak terlepas dari personal media yang memang secara sengaja dibuat untuk menebarkan berita hoax di berbagai media sosial.
“Karenanya untuk dapat mengetahui berita hoax tersebut baik berupa foto ataupun video yang beredar dimedsos, yaitu dengan menggunakan salah satu situs yang memang dirancang khusus untuk dapat mengetahui dari mana situs itu berasal serta dapat menunjukkan siapa pembuatnya.
Sementara itu, Ahmad Sholeh selaku Kapolsek wilayah Talanakan Pamekasan yang hadir sejak dari pagi mengatakan, acara ini sangat bagus terutama untuk masa depan anak muda.
“Isinya kan bagaiman kita bisa memilah dan memilih serta bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Selain itu yang disampaikan bagimana cara menagkal berita-berita hoax dan bagaiman solusinya,”
Ruhin selaku ketua panitia berharap terhadap apa yang disampaikan pemateri, bagaiman peta pemikiran yang sama ataupun tidak dapat sejalan dan tidak saling menjelekkan, sehingga kedamaian bisa kita rasakan, serta peran dari generasi muda dikampus nanti bisa masuk ke masyrakat dari apa yang telah didapatkan dikasih kepada masyarakat.
Sementara Sobir sebagai peserta mengatakan, acara ini sangat bagus kita bisa mengetahui bagaimana caranya memilah antara berita hoax dan yang tidak hoax.” Ujar mahasiswa prodi Syariah tersebut. (Hasir/Afik)