Semraut: Ratursan sepeda motor diparkir semraut di sebelah perpustakaan STAIN Pamekasan- Kurangnya lahan parkir rupanya banyak menimbulkan keluhan dari mahasiswa STAIN Pamekasan terutama dari Mahasiswa Baru (Maba). Pasalnya, pada saat pagi sampai sore sepeda motor mahasiswa dijemur. (19/10). Abdur Rohman salah satu mahasiswa mengatakan, ratusan sepeda motor milik mahasiswa STAIN Pamekasan diparkir di sebelah selatan perpustakaan atau sebelah timur Auditorium yang tidak beratap. “Tempat parkir yang berada di STAIN Pamekasan ini sangat tidak memadai tentunya merugikan mahasiswa, sehingga motor yanag diparkir catnya akan mudah memudar karena terkena panas terus menerus, dan ban motor cepat bocor akibat kepanasan.”Jelasnya. Senada dengan Abdur Rohman, Moh. Jony (TBI/3) mengatakan, semakin bertambahnya mahasiswa berdampak pada membludaknya kuantitas kendaraan yang harus disesuaikan dengan lahan parkir. “Yang kami resahkan sebagai Mahasiswa yaitu dengan adanya aturan-aturan pada saat kendaraan ingin diparkir, penempatan parkir yang tidak layak, serta pengelola parkiran tidak memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga motor.” Keluhnya. Mustajab selaku ketua pengelola lahan parkir menyampaikan, memang dari dulu di STAIN tempat parkir menjadi salah satu permasalahan. Hal ini dikarenakan proyek dalam penataan hanya berorientasi pada pembangunan gedung-gedung saja tanpa memikirkan parkir, akhirnya tempat parkir tidak terpusat. “Saya kelola tempat-tempat tertentu dan saya coba klasifikasi ada tempat parkir untuk ketua dosen dan wakil ketua dosen, memberikan parkiran bagi mobil-mobil dinas, memberikan rambu-rambu parkir dan dimulai dari luar ada pintu masuk, dan pintu keluar, kami atur sedemikian rupa, agar parkiran di STAIN ini aman dan rapi.” Tuturnya Mustajab menambahkan, masih banyak mahasiswa yang melanggar aturan rambu-rambu parkir. “Sebenarnya pelanggaran itu tidak perlu terjadi, karena saya yakin mahasiswa itu terpelajar, contohya kemarin masih ada mahasiswa yang parkir di tempat parkir dinas, akhirnya kami terpaksa mengempesi ban motor mahasiswa tersebut, agar kami tahu siapa yang meletakkan itu, dan kami ingin memberi pembinaan terhadap mahasiswa tersebut.” Tegasnya Ia menegaskan, pihaknya kerap kali melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk tempat parkir, termasuk memberi pembatas seperti rantai-rantai namun kadang masih membludak. “Kita evaluasi tentang jalan dan kerapian parkiran, jika kemudian ada anggaran tentunya kita tidak akan langsung membuat parkiran besar-besaran karena setiap tahunya harus bertahap seperti halnya tahun kemarin kita membuat tempat parkir belakang gedung H.” Paparnya. Pihaknya meminta, jika ada rekan-rekannya yang melakukan tindakan tidak baik untuk dimaafkan.(TAUFIK) |