Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel · 5 Feb 2022 09:00 WIB ·

“Upacara Melupakan: Puisi-Puisi Aqil Husein Almanuri”


 “Upacara Melupakan: Puisi-Puisi Aqil Husein Almanuri” Perbesar

 INGIN

Aku mengagumimu tanpa puisi
sebab di matamu, puisi menari
dengan teduh mengayunkan kata
hingga rahim kelopakmu melahirkan cinta

di sana kagumku tumbuh dewasa
rasa ingin semakin yakin saja
hingga tak kujumpai lagi paragraf masa lalu
karena di hatiku, wajahmu candu

amsal hujan, kau dingin yang tenang
bulir-bulir air yang tak pernah melukai
karenamu sekujur hati basah
tak akan pernah mengering walau sebentar saja

Gapura, 2022

DI TERMINAL TRUNUJOYO

Laju bis tak lebih cepat
Dari basah hati yang pucat
Saat kau lambaikan tangan
Lalu menyusuri belukar kenangan

Aku memang tak ingin bertukar tangis
Khawatir wajahmu sesak oleh gerimis
Hanya diam-diam kurapalkan doa
Agar Tuhan senantiasa menyuguhimu cinta

Kita pun sama-sama menyusuri genangan di dada
Dan menjahit luka agar tak semakin menganga
Namun lepas di pertigaan kota,
Tangisku meringkuk hening
Melepasmu dengan hati dingin

Gapura,  2022

NYAEBU

tak ada maksud mengulang luka
atau menghidangkan lagi air mata
hanya saja agar kita saling pandang
sebelum menjelma tulang belulang

di sini kita sama-sama menjengkal usia
membentangkan kembali risau dan resah
sudahkah ada bekal untuk berpulang?
atau kosong melompong nyaris kerontang

kita mengantarkan lagi doa-doa
pada kerabat yang sudah tutup usia
agar dia tak pecah oleh kesunyian
dan kita mengetuk lagi pintu kenangan

Gapura, 2022

MAJANG

ikan-ikan adalah nasib
mengikuti ombak serupa larik
sampan-sampan yang bertuan
menadahkan doa pada Tuhan

tubuh nelayan mengakrabi lautan
dengan merangkul tabah yang kesekian
meski kemarau kerap bertukar terik
atau hujan menumpahkan dingin yang pelik

Gapura, 2022

UPACARA MELUPAKAN

aku merayakannya dengan girang
tanpa khawatir luka kembali datang
sebab segala bayang yang memekik hening
sudah tanggal, nyaris tanpa denting

kini kutata hati kembali
kunyalakan puisi di tepi-tepi sunyi
di ruang kosong yang sedikit sepi
tanpa riak, tak berpenghuni

dedoa menggoda ketenangan
Merekahkan kata-kata serupa harapan
hingga di dada, hujan-hujan reda
tenang, meski sedikit basah

Gapura, 2022

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dilema Pilihan Jodoh: Antara Harapan Orang Tua dan Kebebasan Anak

1 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Pentingnya Friendly dalam Kehidupan Sehari-hari

29 September 2024 - 16:40 WIB

Peran Self Love dalam Mengatasi Insecure Perempuan

28 September 2024 - 13:37 WIB

Menghilangkan Rasa Tidak Percaya Diri dengan Mencintai Diri Sendiri

KAPASITAS PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN MADURA

27 September 2024 - 08:44 WIB

Kesetaraan Gender Perempuan Madura

Kesetaraan Gender dan Budaya Patriaki yang Tak Kunjung Lekang

24 September 2024 - 15:04 WIB

Kesetaraan Gender Perempuan Madura

Januari dengan Hujan

13 Mei 2024 - 00:01 WIB

Diakses dari https://pin.it/6mBrMp1hw
Trending di puisi