Activita.co.id – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Intelektual dan Riset (PI & Riset) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura sukses adakan Diklat Penalaran Lanjutan (DPL) 2024 dengan tema “Peran Mahasiswa Dalam Melestarikan Basic Local Wisdom Pamekasan di Era 5.0.” Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Senin sampai dengan Rabu, tanggal 5 sampai 7 Agustus 2024.
Diklat Penalaran Lanjutan (DPL) tersebut diikuti oleh peserta yang telah lulus dari Diklat Penalaran Dasar (DPD) sebanyak 28 mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Kegiatan ini digelar di enam tempat dimulai dari Opening Ceremony bertempat di aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, kemudian dilanjut dengan kegiatan Turun Lapangan (Turlap) dilaksanakan di empat tempat yaitu di Api Tak Kunjung Padam, Pantai Pesisir Brenta, Desa Klampar (Desa Batik), dan juga di Lompung kemudian dilanjut untuk Closing Ceremony yang digelar di Pantai The Legend, Padelegan, Pamekasan.
Mas’odi selaku Ketua Umum UKM PI & Riset menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Diklat lanjutan ini supaya peserta DPL bisa tekun dan konsisten dalam kepenulisan dan juga agar nantinya ketika terjun ke masyarakat peserta bisa menjaga Basic Local Wisdom (Kearifan Lokal) yang ada di desa itu.
“Tujuan dari kegiatan DPL ini supaya semua peserta DPL bisa tekun dan konsisten dalam kepenulisan, dan juga agar kualitas Riset dari anggota yg sudah ikut DPL tidak diragukan lagi. Dan juga agar mahasiswa tidak hanya belajar teori saja di kampus, akan tetapi mahasiswa nantinya ketika turun ke masyarakat (sudah lulus) bisa menjaga Basic Local Wisdom yang ada di desa itu. Jadi, mahasiswa bukan hanya pintar menjadi provokator saja akan tetapi bisa memberi solusi juga. Sehingga dengan adanya peran mahasiswa itu desanya bisa menjadi Desa yang terkenal dengan dilestarikannya Basic Local Wisdom tersebut”, ucapnya.
Fadal Habibi selaku Ketua Panitia dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa tema dalam kegiatan ini diangkat dengan beberapa pertimbangan. Peran mahasiswa adalah hal yang paling ditekankan dalam melestarikan Basic Local Wisdom sebagai pewaris yang akan melanjutkan budaya-budaya yang ada di Pamekasan ataupun memajukan wisata yang ada di Pamekasan.
” Terkait tema yang kami ambil di acara Diklat lanjutan ini adalah peran mahasiswa dalam melestarikan Basic Local Wisdom Pamekasan di era 5.0 di mana kami mengangkat tema ini dengan beberapa pertimbangan dengan musyawarah yang kami lakukan. Terkait tema ini, peran mahasiswanya yang paling kita tekankan dalam melestarikan Basic Local Wisdom yang akan melanjutkan budaya-budaya kita khususnya yang ada di Pamekasan ataupun untuk memperluas wisata yang ada di Pamekasan dan juga wisata yang sudah ada itu diperindah lagi agar pengunjung lebih banyak lagi”, tuturnya.
Linda Safitri selaku salah satu peserta Diklat Penalaran Lanjutan (DPL) menyampaikan kesannya bahwa kegiatan tersebut sangat menyenangkan dan menantang, karena dengan mengikuti Diklat tersebut ia bisa belajar sekaligus jalan-jalan.
“Saya selama ikut UKM PI dan Riset, merasakan bahwa ikut di setiap kegiatan UKM PI dan Riset merupakan hal yang sangat menyenangkan dan hal yang sangat menantang, karena kami di sana dikenalkan dengan berbagai hal yang sangat menarik seperti halnya menulis yang membutuhkan data dengan survei lapangan, kita harus turlap ke berbagai tempat untuk menghasilkan beberapa data sebagai bahan atau metode dari tulisan kita. Diklat kemarin itu yang sangat menyenangkan karena kesannya belajar sekaligus jalan-jalan”, ucapnya.
(Nouke/Activita)