Uji Efektifitas Dan Efisiensi Layanan Perpustakaan
Perbesar
Perpustakaan merupakan ladang mentah dan sumber acuan mahasiswa dalam mengembangkan intelektualitas disiplin ilmu yang harus dijadikan kebutuhan, mengingat tugas personality mahasiswa yaitu; membaca, menulis, dan berbicara. Demi meningkatkan pelayanan perpustakaan sebagai sarana menuju pencerahan, hari kamis (28/02/2013) ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan tetapkan uji kelayakan perpustakaan yang diberlakukan dua bulan, yakni mulai Senin (04/03/2013) sampai Kamis (28 /04/2013).
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kritikan mahasiswa terhadap pihak perpustakaan yang dianggap kurang maksimal dalam pelayanannya, baik dari transparansi, sanksi keterlambatan, pengembalian buku maupun waktu layanan yang kurang mencukupi, terutama bagi mahasiswa yang memilki jadwal kuliah sampai sore hari. Hal tersebut akhirnya terjawab dengan dikeluarkannya kebijakan ketua STAIN untuk menambah jam kerja perpustakaan, dengan harapan adanya kesadaran dari mahasiswa sehingga dapat memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh pihak perpustakaan. Waktu layanan perpustakaan yang semula dari jam 08.30 s/d 01.30 berubah sampai 15.30 pada hari senin-kamis. Sementara pada hari jum’at dan sabtu tetap seperti biasanya.
“Saya sangat bersyukur apabila mahasiswa benar-benar memanfaatkan waktu tersebut, berarti ada perubahan terhadap minat baca mahasiswa saya. Akan tetapi apabila hal ini hanya sebatas keinginan namun bukan dianggap sebagai kebutuhan mahasiswa, maka jam layanan yang sampai 15.30 akan dipertimbangkan kembali setelah uji kelayakan layanan perpustakaan ini berakhir,” tutur Taufiqurrahman selaku ketua STAIN yang menetapkan uji coba kelayakan perpustakaan tersebut.
Pihak perpustakaan juga telah melakukan transparansi dengan menyerahkan kwitansi sanksi terhadap mahasiswa yang terlambat dalam pengembalian buku pinjaman. Hal ini menimbulkan kepuasan tersendiri bagi pihak perpustakaan maupun mahasiswa.
“Saya hanya mengharap kerjasama yang baik dari mahasiswa ketika memasuki dan memanfaatkan semua layanan dan fasilitas perpustakaan,” ucap Moh. Affan, salah satu pegawai perpustakaan. Lanjutnya, uji coba kelayakan perpustakaan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Sebagaimana keterangan yang crew vita pos dapatkan dari salah satu karyawan perpustakaan, yang ditunjukkan melalui komputer data statistik pengguna layanan perpustakaan, minat baca mahasiswa mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. “Bagi sebagian mahasiswa ini adalah hal yang sangat baik, mengingat kepentingan mahasiswa terhadap referensi dan jam kuliah yang sampai sore ini berbanding seimbang dengan jam layanan perpustakaan,” ujar Arif (PBS/II).
Akan tetapi, Fauzi (TBI/IV) punya pendapat tersendiri. Menurutnya, percobaan peraturan baru ini tidak akan berpengaruh terhadap pandangannya tentang kinerja perpustakaan. Fauzi menambahkan, peraturan tersebut lebih baik jika langsung ditetapkan tanpa perlu dilakukan ‘percobaan’. “Lebih baik tidak usah coba-coba, langsung ditetapkan saja,” ujarnya.
Fauzi berharap agar kebijakan ini segera ditetapkan, bukan hanya menjadi percobaan. Di lain pihak, pegawai perpustakaan berharap mahasiswa akan puas dengan pelayanan yang telah diberikan perpustakaan, terutama setelah adanya kebijakan penambahan waktu pelayanan perpustakaan.
Artikel ini telah dibaca 11 kali
Uji Efektifitas Dan Efisiensi Layanan Perpustakaan
Perbesar
Perpustakaan merupakan ladang mentah dan sumber acuan mahasiswa dalam mengembangkan intelektualitas disiplin ilmu yang harus dijadikan kebutuhan, mengingat tugas personality mahasiswa yaitu; membaca, menulis, dan berbicara. Demi meningkatkan pelayanan perpustakaan sebagai sarana menuju pencerahan, hari kamis (28/02/2013) ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan tetapkan uji kelayakan perpustakaan yang diberlakukan dua bulan, yakni mulai Senin (04/03/2013) sampai Kamis (28 /04/2013).
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kritikan mahasiswa terhadap pihak perpustakaan yang dianggap kurang maksimal dalam pelayanannya, baik dari transparansi, sanksi keterlambatan, pengembalian buku maupun waktu layanan yang kurang mencukupi, terutama bagi mahasiswa yang memilki jadwal kuliah sampai sore hari. Hal tersebut akhirnya terjawab dengan dikeluarkannya kebijakan ketua STAIN untuk menambah jam kerja perpustakaan, dengan harapan adanya kesadaran dari mahasiswa sehingga dapat memanfaatkan apa yang telah diberikan oleh pihak perpustakaan. Waktu layanan perpustakaan yang semula dari jam 08.30 s/d 01.30 berubah sampai 15.30 pada hari senin-kamis. Sementara pada hari jum’at dan sabtu tetap seperti biasanya.
“Saya sangat bersyukur apabila mahasiswa benar-benar memanfaatkan waktu tersebut, berarti ada perubahan terhadap minat baca mahasiswa saya. Akan tetapi apabila hal ini hanya sebatas keinginan namun bukan dianggap sebagai kebutuhan mahasiswa, maka jam layanan yang sampai 15.30 akan dipertimbangkan kembali setelah uji kelayakan layanan perpustakaan ini berakhir,” tutur Taufiqurrahman selaku ketua STAIN yang menetapkan uji coba kelayakan perpustakaan tersebut.
Pihak perpustakaan juga telah melakukan transparansi dengan menyerahkan kwitansi sanksi terhadap mahasiswa yang terlambat dalam pengembalian buku pinjaman. Hal ini menimbulkan kepuasan tersendiri bagi pihak perpustakaan maupun mahasiswa.
“Saya hanya mengharap kerjasama yang baik dari mahasiswa ketika memasuki dan memanfaatkan semua layanan dan fasilitas perpustakaan,” ucap Moh. Affan, salah satu pegawai perpustakaan. Lanjutnya, uji coba kelayakan perpustakaan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Sebagaimana keterangan yang crew vita pos dapatkan dari salah satu karyawan perpustakaan, yang ditunjukkan melalui komputer data statistik pengguna layanan perpustakaan, minat baca mahasiswa mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. “Bagi sebagian mahasiswa ini adalah hal yang sangat baik, mengingat kepentingan mahasiswa terhadap referensi dan jam kuliah yang sampai sore ini berbanding seimbang dengan jam layanan perpustakaan,” ujar Arif (PBS/II).
Akan tetapi, Fauzi (TBI/IV) punya pendapat tersendiri. Menurutnya, percobaan peraturan baru ini tidak akan berpengaruh terhadap pandangannya tentang kinerja perpustakaan. Fauzi menambahkan, peraturan tersebut lebih baik jika langsung ditetapkan tanpa perlu dilakukan ‘percobaan’. “Lebih baik tidak usah coba-coba, langsung ditetapkan saja,” ujarnya.
Fauzi berharap agar kebijakan ini segera ditetapkan, bukan hanya menjadi percobaan. Di lain pihak, pegawai perpustakaan berharap mahasiswa akan puas dengan pelayanan yang telah diberikan perpustakaan, terutama setelah adanya kebijakan penambahan waktu pelayanan perpustakaan.
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus