Kompak : Mahasiswa saat bergegas Audiensi |
Sebelumnya, Mahasiswa yang tergabung dalam LAM melakukan audiensi kepada dekan fakuktas terkait dosen tersebut.
Dalam audiensi tersebut, Mahasiswa menuntut beberapa poin diantaranya tidak komitmennya dosen tersebut dalam kontrak belajar yang disepakati, penilaian yang tidak sesuai dengan kurikulum akademik, memanfaatkan mahasiswa dalam kepentingan pribadi, membedakan antara mahasiswa dan mahasiswi dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Penyampaian materi kuliah yang menoton, dan kardiman.
Ali Rofiq selaku korban yang dilaporkan menuturkan, awal dari masalah ini adalah ketika dia dan teman-temannya yang lain audensi ke dekan fakultas terkait profeionalitas salah satu dosen fakultas EBIS. “Dosen yang satu ini, kurang profesional dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), dan sering ambil enaknya sendiri. Masih banyak indikator yang lain, sehingga kami lakukan audensi,” tutur Rofik.
Mahasiswa program studi (Prodi) Akuntansi Syariah tersebut juga menjelaskan, bahwa terkait pelaporan dirinya kepada kapolres Pamekasan merupakan akibat tuduhan mengancam pembunuhan terhadap dosen tersebut. ” Sebenarnya disini ada kesalah pahaman, saya tidak pernah mengancam membunuh. Cuma ingin membuat petisi di atas kain kafan, dari seluruh mahasiswa fakuktas EBIS. Tapi dosen tersebut menfitnah saya mau membungkusnya dari kain kafan,” tegasnya.
Sementara itu, Misbahol Munir selaku korlap dari audensi tersebut mengatakan, dirinya sangat perihatin terhadap tindakan dosen tersebut. “Saya prihatin terhadap mahasiswa yang dilaporkan. Kok bisa dosen melaporkan mahsiswanya sendiri ke kapolres, apalagi dosen ASN, sebagai pelayan masyarakat, yang seharusnya sebagai contoh dari dosen yang lain,” jelasnya rahul, sapaannya.
“Kami dan temen-temen yang lain akan mengawal kasus ini sampai tuntas, biar ada efek jera bagi dosen tersebut. Agar tidak menyalah gunakan wewenangnya sebagai dosen. Dan saya harap perlu dibuat secepatnya kode etik dosen,” pungkasnya.
Sementara itu, Zainal abidin, selaku dekan fakultas menuturkan, untuk menyelesaikan secara kekeluargaan kampus. “Saya harap temen-temen menjaga nama baik kampus, dan jangan gegabah dalam berindak. Selesaikan masalah ini kekeluargaan dan Melaksanakan Mediasi yang diberikan kampus,” tuturnya. (Munir)