Ramai : kapolres periksa penonton acara sabyan |
IAIN Madura-Sebelum berlangsungnya konser Gambus Sabyan, mahasiswa dimarakkan dengan brodcast yang berisi “info langsung dari intel wilayah madura terutama mahasiswa IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Madura di harap waspada karena intel langsung menyebut IAIN menjadi sasaran di karenakan teroris mencari tempat keramaian”. Hal itu dianulir dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab, senin malam (14/05).
Dari brodcast tersebut membuat panik penonton untuk hadir pada acara sabyan tersebut, salah satunya yang dialami Sitti Aisyah mahasiswa pendidikan bahasa arab (PBA) semeter 2 ia membeberkan. “saya awalnya beli tiket,tapi sekarang saya kasih saja kepada teman saya yang mau hadir, karena orang tua saya mewanti untuk tidak kemana-mana untuk mengantisipasi adanya teroris,” tegasnya .
Melihat maraknya brodcast tersebut ketua Himpunan Mahasiswa (hima) Al-Akhwal Ah syahsiyah (AHS) langsung melakukan kordinasi dengan kapolres (Kepala Kepolisian Resor) Pamekasan untuk menertibkan dan mengamankan jalannya acara sabyan tersebut. “Disaat saya dan panitia mengetahui maraknya broddcest tersebut saya langsung konfirmasi sama kapolres Pamekasan untuk membantu mengamankan acara kami dan alhamdulillah kapolres langsung mengkonfirmasi dan mengirimkan 11 polisi,” ungkap Lutfiadi.
Ia menambahkan bahwa brodcest tersebut adalah hoax. “sebelum acara berlangsung saya dan panitia sempat panik tentang hal itu, tapi pihak kepolisian terus meyakinkan kami akan suksesnya acara sehingga kami menganggap hal itu hanya isu yang di buat oleh oknum untuk menghancurkan acara kami,” papar ketua AHS tersebut.
Senada dengan itu Habib Mauludi Menwa IAIN Madura memaparkan, “itu hoax,soalnya di madura ini teroris ini tidak ada karena ukhuwah tetap terjaga,” sautnya.
Lima menit sebelum acara dimulai, Di depan pintu masuk penonton antri menjalani pemeriksaan .
Selain Polres, terlihat juga puluhan Menwa (Resimen Mahasiswa) yang membantu mengamankan acara tesebut.”kami melakukan pengecekan terhadap penonton di depan pintu masuk karena peran kami pertama menjaga mahasiswa saat ada acara di internal tau outdoor,” ungkap Ahmad zainullah semester 2.
Pria yang disapa Zen tersebut juga menambahkan pengecekan tersebut untuk mengantisipasi adanya senjata tajam yang dapat menimbulkan kriminalitas saat acara berlangsung. ” saya juga mencari senjata tajam antisipasi saja takut penonton membawa,” pungkasnya.
Dari penjagaaan ketat langsung oleh Polres dan Menwa tersebut akhirnya berjalan dengan semestinya bahkan semakin malam penonton membludak memasuki islamic senter. “ Saya tidak nyangka penonton sabyan sebanyak 2000 lebih karena mengingat ke khowatiran saya sebelumnya terhadap brodcast yang menyebar,” kata lutfi.
Ketua hima AHS mengucapkan terimasih kepada pihak kapolres dan menwa yang menjaga amannya acara. “ Saya mengucapkan banyak terimah kasih kepda kapolres dan menwa sudah menjaga keamanan acara kami hal itu memang patut kita apreasiasi,” tegasnya.(Rof)