Tenang : Warek 1 Samarinda saat berpidato |
IAIN Madura, Activita– Pasca pembekalan selama 3 hari sejak tanggal 07-09 Juli 2019, 5 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dan beberapa mahasiswa dari 9 Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (PTKIN) yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Persemakmuran Nusantara di Samarinda, Kalima
ntan Timur secara resmi melakukan pemberangkatan menuju masing-masing posko. Rabu (10/07/19).
Tercatat ada 9 PTKIN di Indonesia yang mengikuti KKN Persemakmuran Nusantara, meliputi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Mataram, IAIN Jember, IAIN Ponorogo, IAIN Kediri, IAIN Tulung Agung, IAIN Madura, dan IAIN Samarinda.
Sebelum pemberangkatan ke posko KKN, digelar acara pelepasan mahasiswa KKN di Auditorium IAIN Samarinda.
Ilyasin selaku rektor IAIN Samarinda mengungkapkan, jumlah mahasiswa KKN ialah 876 pesertaa. “48 mahasiswa diluar IAIN Samarinda dan 828 mahasiswa dari IAIN Samarinda,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, sudah banyak materi yang didapatkan dari bangku kuliah, bahkan sudah ada pembekalan selama tiga hari. “Saya kira ilmu-ilmu itu tidak ada gunanya jika tidak kita implementasikan, terutama kepada masyarakat,” tegas rektor IAIN Samarinda dalam sambutannya.
Nor Hasan selaku Wakil Rektor I IAIN Madura mendapat kehormatan untuk memberikan sambutan mewakili seluruh rektor PTKIN dalam KKN Persemakmuran Nusantara sekaligus melakukan pelepasan kepada peserta KKN yang akan dilepas hari ini.
Ia berpesan, mahasiswa KKN bisa berpenampilan yang meyakinkan, disiplin, dan benar-benar mengabdi serta bisa menjadi problem solving bagi masyarakat. “Saya harap kalian bisa jaga kredibilitas dan nama baik almamater kampus masing-masing,” Harap Warek I IAIN Madura dalam sambutan.
Nashar selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (KP2M) IAIN Madura sekaligus Dosen Penasehat Lapangan (DPL) dalam KKN Persemakmuran Nusantara mengungkapkan, terdapat 10 posko KKN yang tersebar di 3 Kecamatan, di antaranya Sanga-Sanga 5 posko, Muara Badak 4 posko, Marangkayu 1 posko. “KKN ini dilaksanakan selama 45 hari, dari tanggal 10 Juli sampai 23 Agustus 2019,” jelasnya ketika dihubungi via whatsapp.
Hal ini dibenarkan oleh Ikmal (IQT/7) delegasi dari IAIN Madura. Ia menuturkan, sebelumnya sudah ada informasi mengenai hal tersebut. “Nanti kami ditempatkan di posko-posko yang berbeda,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat tanggapan baik dari peserta KKN Persemakmuran Nusantara delegasi IAIN Maadura. Ikmal (IQT/7) mengatakan, ini merupakan kesempatan sebagai ajang untuk berproses dan menambah wawasan. “Semoga bisa berkontribusi positif terhadap hidup masyarakat,” harap ikmal.
Dian Anjarsari (PBS/7) juga mengungkapkan, mengikuti KKN ini bisa menambah pengalaman baru, karena bisa mengenal tempat dan budaya di Samarinda. “Yang terpenting kami bisa bertukar pengalaman dengan universitas lain dan merasakan suasana KKN yang berbeda dari Madura,” tuturnya.
Senada dengan Dian, Matnawi (PAI/7) menuturkan, KKN ini bisa menambah keluarga dan teman baru, memahami karakteristik masyarakat dari berbagai suku. “Bahagia bisa sampai ke Samarinda, ini bisa menjadi sejarah kedua dalam hidup saya,” ungkap mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam tersebut.
Sementara itu, Muhammad Zahrawi (HES/7) juga memaparkan, di tempat ini dapat menambah teman, keluarga dan pengalaman baru di wilayah orang. “Ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dengan cerita-cerita yang baru,” tutur mahasiswa semester 7 tersebut.
Menjadi pemungkas di antara teman-temannya, Baitur Rahman (TIPS/7) membeberkan, yang paling penting adalah paham dengan kekayaan Indonesia, termasuk budaya dan segala etnisnya. “Kemudian kita satukan persepsi bersama dalam KKN tanpa membedakan status sosial yang ada. Dan ini adalah kesan manis yang baru saya dapatkan,” tutup mantan Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) tersebut.
Adapun penempatan posko 5 mahasiswa IAIN Madura, di antaranya Baitur Rahman (TIPS/7) di Posko 67 Desa Bunga Putih, Kec. Marang Kayu, Kab. Kukar. Muhammad Zahrawi (HES/7) di posko 11 Desa Kampung Jawa, Kec. Sanga-Sanga, Kab. Kukar. Matnawi (PAI/7) di posko 1 Desa Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara. Ikmal (IQT/7) di posko 9 Desa Badak Makmur, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara. Terakhir, Dian Anjarsari (PBS/7) di posko 6 Desa Gas Alam, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara. (tri)