Judul buku : Arah Langkah
Penulis : Fiersa Besari
Jumlah halaman : 304 halaman
Penyunting : Juliagar R. N.
Penyunting akhir : Agus Wahadyo
Desain cover : Budi Setiawan
Penata Letak : Didit Sasono
Foto : Fiersa Besari, Anisa Andini, Baduy
Tahun terbit : 2018
Penerbit : Mediakita
Peresensi : Lensa
“Capai” adalah kata yang tidak asing bagi kita dan yang selalu ada di benak kita entah cita maupun rencana saja, begitupun dengan bung fiersa besari yang telah menyelesaikan petualangannya di indonesia dengan mengabadikannya di sebuah buku, yaitu Arah Langkah.
“Yang paling aku senangi dari petualangan ini adalah sejauh apapun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah” yang terdapat di cover dapan dan di halaman 235. Saat membaca buku ini, seolah olah kita sebagai pembaca terbawa mengelilingi indonesia dan memang benar adanya antara berita di televisi sebanding dengan kenyataan yang telah di telusuri oleh bung fiersa besari yang di perkuat dengan kenangan berupa foto bersama sahabatnya di setiap judul di dalam buku Arah langkah ini. Bukan hanya itu saja, dalam beberapa bab di beri judul yang sangat menarik dengan format seperti kamus sehingga akan menambah pengetahuan baru bagi pembaca dan banyak sekali kata yang asing bagi pembaca namun tidak usah khawatir penulis telah melengkapi dengan catatan kaki. Sungguh sangat baik untuk menjadi bahan bacaan apalagi bagi pemula yang tidak begitu memahami dengan bahasa ilmiah.
“Bukanlah kenangan buruk yang akan membuat kita bersedih, tapi kenangan terindah yang takkan bisa terulang kembali” halaman 246. Penulis secara tidak langsung mengajarkan untuk tidak pernah takut melakukan sesuatu yang ingin di capai karena penyesalan tidak mungkin dan tidak pernah hadir di awal tetaplah di akhir. Maka dari itu, bangkitlah sebab di balik kesedihan akan ada kebahagiaan yang indah.
Dengan bermodal kecil dan membawa tas ranselnya, bung tetap saja melanjutkan perjalanannya. Tidak mungkin di setiap hidup itu tidak terdapat kejadian yang diinginkan begitupun dengan bung dan sahabatnya yang mampu membenahi disetiap permasalahan yang menimpa mereka lantaran mereka yakin disetiap usaha yang ia lakukan mampu menjumpai indonesia barat sampai di indonesia bagian timur. Akan tetapi, penulis tidak melanjutkan bagaimana arah pulangnya setiba di rumah. Seandainya saja di lanjutkan tentu membuat pembaca seperti malaikat yang selalu mengikuti jejak bung fiersa besari.