Bagaimana mungkin aku lupakan sejarah,
Tentang aku yang lahir kala Arunika di dalam lanskap Kota teramat hening
Tentang kaki kecilku menari-nari di bawah petrikor dikala swastamita
Kala itu aku hanyalah embun diantara rerumputan pagi
Kecil dan dilupakan
Aku hidup dalam masa kanak-kanak kesunyian
Aku yang ambisius, mendadak ingin sekolah di usiaku yang masih empat tapak
Aku bukan seorang reswara,
Aku hanyalah aku
Aku bukan kau
Dan kau bukan aku
Bukan pula seorang palapa
Aku hanya seorang yang penuh resti
Hidup di Kota yang tak asing itu orang-orang menampung air mata melipat tapak yang berlumur rudira
Di jantung rinduku
Kota dengan raut masa kanak dan usia yang bergelayut sedih
Di tiang lampu-lampu, kelak ku nyalakan Atma mu
Bumi Gerbang Salam, 12 Mei 2019
By: Dee Fitrie
*Merupakan Mahasiswi Program studi bahasa Inggris. Aktif dibeberapa kelas menulis online. Kunjungi akun Wattpad (@dee_fitrie) dimana ia rangkai untaian diksi menjadi puisi.