![]() |
Tulisan harus memuat foto atau dokumentasi yang berhubungan dengan apa yang ditulis. Hal tersebut akan membuat pembaca lebih mempercayai apa yang ada di dalam tulisan. |
Lpm Activita- Setelah mengadakan beberapa kajian kepenulisan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Activita juga mengadakan kajian foto jurnalistik, Jumat (15/11/19). Kajian ini diadakan di depan Lab Terpadu II Institut Agama Islam Negeri Madura.
Salah satu tujuan diadakan kajian ini supaya anggota magang LPM Activita paham bahwa foto merupakan salah satu unsur jurnalistik yg tidak boleh dikesampingkan. Hal ini disampaikan oleh Aqil Ubaidillah selaku pemateri, foto jurnalistik penting untuk mempertegas berita yang ingin jurnalis sampaikan. “Mempertegas berita yang ingin kita sampaikan merupakan tujuan adanya foto jurnalistik,” jelasnya di awal pemaparan materi.
Dalam sesi tanya jawab, pemateri menjawab pertanyaan dari Jamila (TBI/3) perihal pengambilan foto dapat dikatakan bagus. “Foto bagus itu relatif. Namun setidaknya foto jurnalistik bisa dikatakan bagus apabila anggel, pencahayaan dan komposisinya pas, bisa menyampaikan pesan dari sebuah berita dan juga menarik” terang senioritas LPM Activita itu.
Dia juga mengkritik, foto jurnalistik yang dipotret oleh anggota magang di berita LPM Activita terkesan monoton. “Untuk event, kita tidak harus mengambil foto yang tampak dari belakang memperlihatkan banyaknya peserta dan pemateri. Namun, kita juga bisa memotret pemateri dengan mengambil anggel kamera low level atau high level untuk menambah kesan tegas dan elegan pada objek,” ungkap desainer java tersebut.
Lebih lanjut, pemateri juga menyampaikan bahwa foto jurnalistik perlu dicantumkan sumbernya agar terhindar dari plagiasi. “Jangan lupa sertakan sumber dari mana foto jurnalistik itu diambil, karena foto memiliki hak copywriter supaya tidak terjadi plagiasi,” paparnya.
Di akhir, pemateri memberi pesan bahwa kita tidak perlu takut untuk mengexplore hasil karya yang kita punya. “Karena mempelajari sesuatu hal yang baru adalah hal yang menyenangkan,” pungkasnya.
Siti Hannarisa (TBIN/3) menanggapi, kajian ini bermanfaat sebagai basic awal untuk mengetahui dunia fotografi. “Kajian ini lumayan bisa menambah wawasan tentang foto jurnalistik dan ini menyenangkan,” ungkap Ririn, sapaan akrabnya. (Pena Semesta)