Satu : Salah satu Jadwal Mahasiswa KPI |
IAIN MADURA, Activita– Minggu pertama kegiatan aktif kuliah, beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dihebohkan dengan jadwal dan ruangan bentrok antar Program Studi (Prodi). Pasalnya, Gedung A sebagai gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FAUD), tepatnya di ruang 2 tercantum dalam 4 jadwal Prodi di jam kuliah yang sama, yaitu Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Rabu, (28/08/19).
Khalilurrahman (PBA/3) mengungkapkan, sebelumnya sudah mengira dan yakin kalau ruang 2 adalah kelasnya, namun ternyata sudah ditempati Prodi PIAUD. “Kami bingung karena baru kali ini ada jam dan ruangan yang bentrok, mirisnya langsung 4 Prodi sekaligus,” tegasnya.
Dia juga menuturkan, awal dari kejadian tersebut merupakan wujud dari kelalaian Akademik dalam proses pembuatan jadwal mata kuliah. “Saya pribadi mengharapkan agar kedepannya pihak akademik lebih hati-hati, sehingga kejadian semacam ini tidak terulang lagi,” imbuh Khalil, sapaan akrabnya.
Selaras dengan itu, Fatimatuz Zahroh (KPI/5) mengungkapkan kekecewaannya, kejadian tersebut membuat kegiatan perkuliahan tidak efektif, karena tidak kebagian kelas. “Saya harap, pihak akademik lebih teliti dalam menentukan jadwal mahasiswa, sehingga di semester selanjutnya kejadian ini tidak terulang,” harap mahasiswi semester 5 tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Umarul Faruq sebagai salah satu pembuat jadwal Fakultas tarbiyah menegaskan, jadwal yang sudah dibuat sudah benar dan teliti. “Prodi yang mengalami bentrokan mungkin karena kelemahan aplikasi, sebab kami atas nama akademik sudah mengatur waktu dan ruangan yang berbeda dan ternyata di jadwal manual itu berbeda,” jelasnya.
Senada dengan Faruq, Aminur Rasyid selaku salah satu pembuat jadwal di FAUD mengungkapkan, sebelumnya pembuatan jadwal sudah benar, namun karena server baru setidaknya dapat di maklumi karena ini kelemahan server yang diluar dugaan petugas akademik. “Untuk selanjutnya, kejadian seperti In Sya Allah tidak akan terulang kembali,” tandasnya. (Farid/Fayyat)