Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat islam. Bulan yang mempunyai keistimewaan-keistimewaan khusus, sehingga pantas bulan ini disebut bulan suci, dan bulan yang penuh dengan ampunan.
Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam kitab Maqâshid al-Shaum, menjelaskan maksud dari pada hadits di atas. Menurutnya maksud dari “imanan” adalah meyakini kewajiban puasa dan melaksanakannya. Kemudian maksud dari “ihtisaban” adalah mengharapkan pahala dengan landasan “li ajrihi ‘inda rabbihi (merendahkan diri memohon upah atau pahala dari Tuhannya).”
Pahala tersebut dapat dicapai ketika kita melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan ikhlas dan sabar serta tidak pamrih. Mengharap imbalan di atas merupakan sebuah pengakuan diri kepada Allah SWT., bahwa kita sebagai hamba-Nya dengan kerendahan diri sehingga memohon imbalan berupa pahala dan ampunan atas segala dosa yang sudah berlalu dan yang akan datang.
Bulan Ramadhan merupakan bulan al-Qur’an, dikarenakan pada bulan ini tepat pada tanggal 17 Ramadhan yang diperingati sebuah kejadian yang disebut Nuzulul al-Qur’an (turunnya al-Qur’an). Karena tepat pada tanggal 17 Ramadhan Nabi Muhammad Saw., yang sedang berusia 41 tahun mendapat wahyu pertama kali dari Allah SWT., dengan melewati malaikat Jibril.
Jadi, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bai umat Islam. Sehingga Allah SWT., membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Selain itu, di bulan Ramadhan terdapat satu malam yang apabila umat islam malakukan kebaikan di malam itu pahalanya lebih baik nilainya dari seribu bulan, yaitu malam “Lailatul Qadar.” Seperti apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw.,
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya : “Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad).
Menurut Syekh ‘Izzuddin, maksud dibukanya pintu surga adalah pada bulan Ramadhan ada banyak amal ibadah yang menyebabkan dibukanya pintu surga. Sementara maksud dikuncinya pintu neraka adalah karena pada bulan tersebut sedikit perbuatan maksiat yang menyebabkan dikuncinya pintu neraka. Sedangkan maksud setan dibelenggu karena saat kondisi berpuasa, setan tidak menggoda manusia untuk bermaksiat.
Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan syari’at Islam yang wajib dilakukan setiap umat muslim yang baligh, dan tidak dalam keadaan darurat sehingga mendapat kemurahan untuk tidak wajib berpuasa. Adapun berpuasa di bulan Ramadhan ini disyari’atkan sejak tahun ke-2 Hijriyah, yaitu bertepatan dengan turunnya wahyu Allah pada surah al-Baqarah ayat 183. Yaitu tentang kewajiban melaksanakan puasa.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Menurut Sulthân al-Ulama’ Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami dalam kitabnya Maqashid al-Shaum, ada tujuh keutamaan berpuasa di bulan Ramadan yang satu sama lainnya saling berkaitan, yaitu Raf’u al-Darajat (meninggikan derajat), Takfîr al-Khathiat (penghapus kesalahan/dosa), Kasr al-Syahawat (memalingkan/mengalahkan syahwat), Taktsir al-Shadaqat (memperbanyak sedekah), Taufir al-Tha’at (memperbanyak/menyempurnakan ketaatan), Syukr ‘Alim al-Khafiyyat (bersyukur mengetahui kenikmatan tersembunyi), dan Al-Inzijar ‘an Khawathir al-Ma’ashi wa al-Mukhalafat (mencegah keinginan bermaksiat dan berlawanan).
Bulan Ramadhan merupakan salah satu mumentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah serta kebaikan-kebaikan, karena pada bulan ini terdapat banyak keistimewaan. Menyambut bulan suci dengan kesucian hati, bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat Islam dengan keindahan dan kenyamanan dalam beraktifitas sehari-hari. Selamat memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan dan pengampunan. Semoga bermanfa’at.
Oleh : Moh. Rifqi Hs