STAINPamekasan-Dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa , Program Studi (Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan adakan Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran IPS, rabu (24/01/2018).
Berlangsung di gedung multicentre lantai II STAIN Pamekasan, acara tersebut mendatangkan pemateri dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) IPS SMP kab. Pamekasan, Tiwuk Sutanti, M.Pd, sekretaris MGMP IPS SMP kab. Pamekasan.
Acara tersebut hanya dikhususkan kepada mahasiswa semester enam, yaitu angkatan 2015. “Karena sebentar lagi mereka akan menjalani praktik mengajar (PM),” tutur Siti Azizah, Ketua Prodi TIPS.
Dengan adanya acara tersrbut, Ia berharap mahasiswa TIPS sudah siap sebelum terjun ke lapangan, yakni siap menjadi guru IPS yang profesional dan kompeten. “Salah satunya kompeten dalam menyusun perangkat pembelajaran IPS,” ucapan Azizah, sapaan akrabnya.
Sebagai mahasiswa IPS harus mempunyai rasa bangga, karena dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 80% kesuksesan itu dicapai dengan hubungan emosional. “Dan itu dipelajari di IPS,” tutur Mohammad Kosim, Ketua STAIN Pamekasan, dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan.
“Disini juga ada pengurus MGMP IPS SMP kab. Pamekasan, jadi nanti kalau misalnya ada sekolah yang butuh guru IPS silahkan minta ke STAIN,” tutur Kosim, sapaan kesehariannya disambut tawa audien.
Terpisah, pada acara tersebut juga dilangsungkan penandatangan MoU antara Prodi TIPS Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan dengan MGMP IPS SMP Kab. Pamekasan.
Pemateri pada acara tersebut, Tiwuk Sutanti mengatakan bahwa dalam penyusunan RPP terdapat beberapa langkah, diantaranya yaitu tujuan pembelajaran. “Dan dalam tujuan pembelajaran ini disusun berdasarkan tujuan dalam setiap pertemuan,” tuturnya.
“Jika nanti ada tujuan yang tidak tercapai, misalnya dalam satu pertemuan ada beberapa peserta didik yang tidak mencapainya maka bisa diberikan materi remidial,” tutur tiwuk.
Ia juga nengatakan bahwa materi itu dibagi menjadi tiga, yaitu materi regional, materi pengayaan dan materi remidial. “Materi pengayaan itu dikhususkan bagi siswa yang mencapai KBM, sedangkan yang tidak mencapai KBM itu menggunakan materi remidial, dan hal itu dapat diketahui melalui ujian,” tuturnya.
Sementara itu, Achmad Hamidi menuturkan, jika nanti ingin melaksanakan ujian kepada siswa usahakan untuk tidak menggunakan pilihan ganda, tapi gunakan sistem BS (Benar-Salah). “Karena pilihan ganda itu biasanya terdapat empat pilihan, jadi persentase kebenaranya hanya 25%,” timpal ketua MGMP kab. Pamekasan tersebut. (byt)