Setelah menyelesaikan perkuliahan, Ana mengajak kedua temannya untuk menikmati sore di dekat pantai sekedar melepas penat setelah seharian kuliah. Ketiga sekawan itu mulai menyetujui dan bersiap ke tempat yang mereka setujui. Ana dan Ela berencana untuk baik angkot umum karena mereka berdua tidak membawa sepeda. Kebetulan tempat yang mereka tuju mudah dijangkau angkot umum. Sedang Ina memutuskan untuk meninggalkan sepedanya di kampus dan ikut kedua temannya naik angkot umum. Ini kali pertama Ina naik angkot umum, maklum jika ia sangat antusias.
Mereka menunggu sangat lama di depan gerbang sebelum akhirnya ada angkot berwarna merah melaju kerarah mereka. Ana dan Ela hanya tertawa melihat reaksi Ina yang sudah cemberut ketika mereka harus berdempetan dengan penumpang lainnya. Angkot itu penuh dan sesak sehingga mereka harus berbagi kursi dengan penumpang lainnya. Penumpang berangsur turun sesuai tujuan mereka, Ela sedari tadi mulai memperhatikan gelagat aneh Ina, wajahnya pucat dan beberapa kali bahkan Ina ingin memuntahkan sesuatu tapi ia tahan
“Ina, kamu mau muntah?” tanya Ela yang mendapat anggukan dari Ina, membuat Ana spontan menjerit “Pak teman saya mau muntah, ada kresek?”
Semua penumpang beralih menatap Ina yang kini membekap mulutnya tak tahan “Aduh neng, gak ada, tahan dulu bentar lagi sampai jangan dimuntahkan dulu, tahan bapak ngebut ini“ jawab pak supir sambil lalu melirik Ina tak tega melalui kaca spion.
“Pak supir jangan ngebut pak, kasian lagian tumben angkot gak ada kresek sih“ sahut ibu berbaju merah didepan Ana, “Ini saya ada kresek neng, tapi bekas ikan, gapapa ambil aja. Ikannya biar ibu pindahkan” mendengar itu Ina melotot menggeleng tanda tak mau dengan usul ibu-ibu dibelakangnya
”Terimakasih bu, temen saya masih kuat kok,” jawab Ela
Ana dapat bernafas lega setelah angkot berhenti tepat di depan Cafe senja. Ela segera menarik Ina keluar dan membantunya memuntahkan semua yang dia tahan sejak tadi.
“Gimana na? Udah mendingan ? tanya Ana
“Lemes “ jawab Ina sambil membersihkan sisa muntahan di telapak tangannya dengan tisu
“Mau coba lagi na? kamu sih ngeyel, mau coba lah, pengalaman baru lah, seru lah, muntah kan jadinya“ omel Ela sambil lalu membantu Ina berjalan memasuki area cafe.
Ketiganya pun akhirnya bisa menikmati sore yang indah di pinggir pantai dengan pemandangan sunset yang sempurna setelah kejadian di angkot, namun itu menjadi pelajaran dan hal baru bagi Ina.