Foto: mahasiswa tidak mematuhi intruksi |
IAIN MADURA – Untuk memperingati hari santri nasional (HSN) Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura mengintruksikan mahasiswa berpakaian ala-ala santri, namun masih ada sebagian mahasiswa yang melanggar intruksi dari pimpinan kampus, pada Selasa (23/10/2018)
Beberapa alasan yang dilontarkan oleh Mahasiswa yang tidak mematuhi intruksi tersebut seperti ujaran dari Nurul Hidayat prodi PBS (Perbangkan Syariah) alasan ia memakai celana hari ini karena dia sebagai panitia dari acara putra putri Perbankan Syari’ah yang diwajibkan agar mema
kai celana, ungkapnya.
senada dengan fathor Rozi semester tiga itu alasan ia memakai celana karena lupa bahwa dalam memperingati HSN yaitu selama tiga hari, “Saya tidak memakai sarung hari ini karena saya lupa untuk memakainya” ucap mahasiswa prodi TIPS itu.
Lain halnya dengan alasan yang dikemukakan oleh Erick salah satu mahasiswa IQT/3 Tidak memakai sarung karena keterbatasan informasi mengenai hal tersebut menurutnya peraturan memakai sarung itu hanya berlaku pada hari Senin kemaren. “alasan saya tidak memakai sarung, karena sangkaan saya hanya berlaku satu hari cuman. Jadi, saya tidak memakai sarung dan songkok”.
Hal tersebut ditanggapi oleh Moh. Zahid, selaku Warek (Wakil Rektor) dua.
“Sesungguhnya semangat dari intruksi rektor agar kita melalui busana yang biasa dipakai santri itu nanti akan berimbas pada nilai-nilai luhur santri, nilai luhur santri banyak, termasuk nilai relegiusnya, nilai ketaatan pada guru, kesederhanaan, kemandirian, kesungguhan untuk belajar melalui momentum hari santri, jadi harapannya itu kesana”, pungkasnya.
” Jadi, berkaitan dengan masih ada yang tidak melakukan maka dipahami dimaklumi. yang namanya busana santri sekarang itu tidak lah harus dalam bentuk yang persis sama kita maknai begitu saja.
Tapi yang diharapakn nilai2 kesantrian itu muncul tanpa tidak sama dengan plagiat. Artinya boleh jadi dengan berbusana santri memiliki jiwa seperti santri boleh jadi juga meski pun tidak berbusana ala santri diharapkan mempunyai jiwa santri” lanjutnya. (HrR, Iis, yni, idh, hsr, Ayu, Mid, Rfa, Fai, Sfl)