Syafi’e Mahasiswa PBS Semester 6
Manusia pada umumnya memiliki bermacam masalah di dunia, cara untuk menyelesaikannya beragam. Di antaranya dengan cara rasional dan sistematis, sebagian menggunakan non-rasional.
Bagi penganut rasional, manusia memiliki alasan tersendiri dalam menyelesaikannya. Karena mereka meyakini, munculnya beragam masalah dilahirkan oleh akal dan proses penyelesaiannya menggunakan akal pula. Begitu hukum akal bagi penganut rasionalisme yang fanatik.
Berbeda dengan pandangan Irasioanal, dengan pengendalian jiwa menggunakan kegiatan spiritual. hal ini berlaku dalam ke-Islaman yang menyeimbangkan antara rasional dan irasional.
Dalam Islam, khususnya ilmu spiritual memiliki pemahaman yang luas. Proses hubungan manusia kepada Tuhan, manusia mempunyai beragam cara untuk menuju Penciptanya. Di antaranya adalah Hizb yang di yakini memiliki energi spiritual dan karomah yang tiggi. hal ini, dapat dirasakan bagi yang megamalkannya dengan konsisten. Hizb ini mempunyai banyak macam di antaranya adalah: Hizb Nashar, Hizb Awtad, Hizb Syakron dan lain sebagainya. Akan tetapi yang menjadi bahasan dalam tulisan ini adalah Hizb Nashar.
Hizb Nashar merupakan bacaan yang di dalamnya terkandung karomah tingkat tinggi, seseorang bisa merasakan kehebatannya apabila seseorang mengamalkannya dengan istiqomah. Di kalangan masyarakat dan pesantren, kehebatan Hizb Nashar ini sudah diakui dalam kekuatan spiritualnya. berlaku pada orang yang memiliki keyakinan akan kekuatan spritualnya.
Namun, untuk mencapai kemantapan jiwa yang dimaksudkan tersebut membutuhkan proses yang panjang. Karena dalam kegiatan spiritual, untuk mencapai kemantapan membutuhkan semangat yang tumbuh dari diri sendiri dan dorongan kuat untuk mencapainya.
Untuk mencapai keyakinan tersebut maka perlu diketahui bahwa Hizb Nashar ini mempunyai peran yang diakui oleh ulama terdahulu. Di antaranya adalah:
Menangkal sihir.
Dalam hal ini, sihir yang datang secara metafisik yang bebas dari ruang dan waktu, hadirnya tidak bisa diduga secara akal pikiran manusia. Maka tidak menutup kemungkinan Hizb Nashar ini sangat berperan sangat penting.
Mengobati segala penyakit
Peran Hizb Nashar dalam hal ini adalah penyakit secara fisik dan non fisik yang terjadi pada manusia. Yang mengatasinya dengan membaca Hizb Nashar tersebut asal mengamalkannya secara rutin.
Memberikan kewibawaan pada diri seseorang
Hizb Nashar akan memberikan kewibawaan pada diri seseorang dengan mengamalkan secara istiqomah
Meningkatkan kepercayaan
Manusia yang pada hakikatnya dipenuhi rasa takut, maka Hizb Nashar ini dapat menjadikan seseorang percaya diri dan berani untuk melakukan segala sesuatu di jalan kebenaran.
Mengabulkan segala hajat
Hizb Nashar dapat dijadikan perantara untuk terkabulnya hajat kita kepada Allah SWT.
Memberikan pagar pelindung (baik pada dirinya maupun pada rumahnya)
Berbagai macam pelindung yang digunakan manusia untuk menjaga keamanan bagi dirinya dan rumah yang ditempatinya, maka dalam hal non fisik, Hizb Nashar ini dapat dijadikan sebagai pelindung (pagar spiritual) untuk menjaga diri dari serangan fisik maupun non fisik.
Maka tidak heran, jika pondok pesantren Ziyadatut Taqwa yang baru 4 tahun berdiri di tengah masyarakat awam (mengetahui agama akan tetapi tidak mengaplikasikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari) dan tentunya, hadirnya pesantren ini menjadi asing dalam kehidupan mereka. Hanya sebagian orang suka terhadap pesantren dan sebagiannya bertolak belakang terhadap kehadirannya. Maka secara tidak langsung, pesantren ini mempunyai musuh yang kasat mata namun dapat dirasakan dengan melihat tindak tanduk perilaku masyarakat sekitar terhadap lalu lintas kegiatan pesantren sehari-hari.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka pesantren ini mengamalkan Hizb Nashar sebagai kegiatan rutinitas yang dilakukan pada waktu pagi jam 05:30 WIB. Semua santri sangat antusias dalam mengamalkan Hizb Nashar Dengan alasan dari pemahaman peran Hizb Nashar tersebut yang menjadikan benteng untuk menjaga keamanan pesantren secara umum dan menjaga santri secara khusus.
Dampak dari pengamalan tersebut masyarakat mulai memahami menerima keberadaan pesantren ini secara perlahan.
