Oleh Mohammad Suwandi
Activita.co.id-Trend Friendly. Mungkin ini juga terkait dengan perubahan trend dalam berkomunikasi dan bagaimana orang muda saat ini lebih menghargai sikap yang lebih “misterius” atau tidak terlalu mudah terbuka kepada semua orang. Persepsi terhadap friendly sering disalahpahami sebagai tanda genit, tidak serius, atau malah suka merebut pasangan seseorang, sehingga terkesan tidak punya batasan. Baik itu cowok maupun cewek. meski sebenarnya tidak selalu begitu. Orang yang nge-judge seorang friendly mungkin memiliki pandangan yang sempit tentang bagaimana seseorang seharusnya bersikap.
Salah Paham dalam Komunikasi yang sering mengartikan kata Friendly sebagai tanda ketertarikan. Misalnya, jika seseorang bersikap sangat ramah, orang lain mungkin salah mengira itu sebagai sinyal romantis, dan ketika ternyata tidak demikian, hal itu bisa menyebabkan kekecewaan. Beberapa orang menginginkan perhatian yang lebih eksklusif, sehingga jika seseorang terlalu friendly, mereka bisa merasa tidak spesial.
Tapi Ada juga orang yang walaupun mereka sendiri tidak punya hubungan atau pasangan merasa cemburu ketika melihat orang lain lebih mudah bergaul atau mendapatkan perhatian karena sifat friendly-nya. Mereka mungkin merasa iri, tapi malah menutupi itu dengan nge-judge dan tetap suka menilai negatif orang lain yang friendly. Sikap friendly mereka memang bisa dianggap berbeda, terutama jika terlalu ramah dengan orang lain di luar hubungan.
Iya, itu semua masuk akal! Dan benar sekali! Ketika seseorang sudah memiliki pasangan, menjaga batasan dalam hubungan menjadi penting. Sikap yang terlalu friendly dengan orang lain bisa dianggap tidak menghargai pasangan atau melanggar batas yang sehat dalam hubungan.
Anak muda mungkin merasa tidak nyaman atau cemburu ketika pasangan atau orang yang mereka sukai terlalu friendly dengan orang lain. Ini bisa menimbulkan rasa cemburu atau tidak nyaman jika melihat cowok atau ceweknya terlalu dekat dengan orang lain dengan cara yang mirip seperti mereka memperlakukan pasangannya. karena khawatir akan adanya potensi persaingan. Orang di luar hubungan bisa salah mengartikan sikap ramah itu sebagai tanda ketertarikan romantis, yang dapat memicu masalah dalam hubungan, baik berupa gosip atau perasaan tersakiti di salah satu pihak.
Perlunya Menjaga sikap Kepercayaan dan Komitmen yang jelas dan tidak ambigu dalam interaksi dengan orang lain karena dapat menunjukkan komitmen dan rasa hormat terhadap hubungan. Terlalu friendly bisa membuat kepercayaan dalam hubungan goyah. Kebanyakan dari Mereka juga mungkin pernah mengalami pengalaman buruk, seperti dikhianati oleh orang yang terlalu ramah dengan orang lain, sehingga mereka jadi lebih mudah menilai negatif sifat ramah di orang lain.
Sehingga orang yang terinsecurity oleh orang yang friendly bisa merasa terancam. Mereka mungkin merasa bahwa orang yang ramah lebih menarik atau lebih disukai, sehingga merasa perlu merendahkan mereka untuk melindungi perasaan mereka sendiri.
Beberapa orang tumbuh dengan norma sosial yang lebih kaku, yang menganggap bahwa seseorang yang ramah dengan banyak orang seharusnya membatasi diri agar tidak dianggap terlalu terbuka. Mereka mungkin punya standar yang berbeda tentang apa yang dianggap pantas atau tidak. Padahal, sikap friendly tidak selalu negatif, tergantung pada niat dan bagaimana kita mengelolanya. Seringkali, itu hanya cara seseorang menunjukkan keramahan dan keterbukaan tanpa ada maksud lebih.
Kalau saling menyukai dalam konteks berteman baik haruslah dilakukan dengan sewajarnya, sesuai dengan standar agama yang tinggi. Dalam hubungan ini, kita seharusnya saling berbagi dan memperhatikan satu sama lain dalam kebaikan, tanpa berlebihan. Hal ini penting agar jika suatu saat terjadi ketidaksukaan, dampaknya tidak terlalu menyakitkan dan proses pemulihan bisa lebih cepat. Sebaliknya, jika kita merasa kurang suka, jangan juga berlebihan, karena siapa tahu di masa depan akan ada momen pertemuan yang bisa mempererat hubungan, terutama jika kita telah saling mengenal lebih lama.
Jadi, friendly itu memang ada batasnya, terutama ketika sudah ada pasangan. Kalau terlalu lepas tanpa batasan, bisa menimbulkan masalah yang sebenarnya bisa dihindari dengan komunikasi yang jelas dan saling menghargai.