Untuk merayakan 16 tahun berdirinya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menggelar rentetan acara yang dibingkis dalam “pekan ilmiah”. Pembukaan Harlah dimulai pada tanggal 21 Maret 2013 dan dilaksanakan selama seminggu dalam pekan ilmiah. Menurut Siddiqi, ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), acara harlah pada tahun ini disatukan dengan acara DEMA yakni pekan ilmiah berbasis Program Studi (Prodi). Setiap Prodi mengadakan kegiatannya tersendiri disamping juga kegiatan-kegiatan dari ormawa (organisasi mahasiswa) lainnya.
Zainal Abidin selaku ketua panitia menuturkan, persiapan pekan ilmiah tersebut antara lain dengan menjalin komunikasi dengan ormawa-ormawa dan dosen yang terkait mengenai rentetan acara yang akan dilaksanakan. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan sponsor.
Zainal melanjutkan, ada beberapa kendala yang dihadapi panitia, yaitu kurangnya dukungan dan partisipasi dari dosen. Pendanaan juga tersendat akibat tidak adanya anggaran khusus dari kampus untuk acara Harlah ini. Ditambah lagi kurangnya persiapan dari beberapa ormawa yang sebelumnya mengadakan beberapa lomba, namun karena kurangnya semangat menjadikan kegiatan tersebut tidak berjalan sesuai rencana bahkan tidak terlaksana.
Tidak berbeda jauh dengan Zainal, Siddiqi mengatakan bahwa para dosen kurang mendukung, karena masih banyak dosen yang masih mengadakan perkuliahan saat pembukaan harlah. Support dari pihak kampus sendiri menurutnya masih kurang, terbukti dengan tidak adanya anggaran khusus untuk Harlah. Mahasiswa juga tidak terlibat secara penuh sehingga Harlah sekaligus pekan ilmiah kurang begitu meriah.
Siddiqi melanjutkan, pelaksanaan Harlah menghabiskan dana sekitar 41 juta rupiah. Sumber dari dana tersebut bervariasi. Sebanyak 25 juta rupiah merupakan dana dari pihak kampus, sementara 10 juta berasal dari kas DEMA. Lalu sisanya merupakan dana yang diperoleh dari sumbangan panitia dan sponsor.
Menurut pengakuan PK III, Atiqullah, selama ini pelaksanaan Harlah hanya melibatkan Mahasiswa dan pimpinan terkait, sementara elemen lainnya seperti dosen dan karyawan tidak dilibatkan. “Tradisinya memang pelaksana Harlah adalah mahasiswa. Namun untuk tahun depan mungkin akan dianggarkan khusus utuk Harlah,” tuturnya.
Lanjutnya, pelaksanaan Harlah bukan hanya sekedar untuk merayakan ulang tahun STAIN Pamekasan, namun juga sebagai sarana aktualisasi dan publikasi kampus kepada masyarakat. Dengan adanya perayaan harlah yang dibungkus oleh pekan ilmiah, masyarakat akan melihat bahwa di STAIN Pamekasan tidak hanya menggelar kegiatan akademis saja. Kegiatan lain seperti seni budaya, sosial, olahraga, dan pertunjukan juga ada di dalamnya. Sehingga nantinya masyarakat memahami STAIN Pamekasan bukan hanya sebagai lembaga akademik, namun juga lembaga sosial budaya yang mencetak kader-kader yang ahli dalam berbagai bidang.
Sebelum acara Harlah dimulai, sempat ada audiensi dari beberapa mahasiswa kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) selaku penanggung jawab acara. Mereka merasa kurang adanya transparansi dalam pembentukan kepanitiaan harlah karena beberapa ormawa malah tidak dilibatkan. Audiensi tersebut berlangsung dengan baik dan permasalahan selesai setelah DEMA memberikan penjelasan terkait masalah itu.
“DEMA kan membentuk kepanitiaan dan personilnya sudah banyak. Dan pasti ada beberapa pihak yang merasa tidak diajak ikut serta. Masalahnya mungkin karena kurang komunikasi, karena pada saat itu kebetulan adalah masa liburan panjang, dan kongres sudah dilakukan sejak lama. Tentunya untuk koordinasi masih menunggu waktu masuk,” ujar Taufiqurrahman selaku ketua STAIN menanggapi perihal audiensi tersebut.
Pada hari pembukaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik sudah stand by di tempat parkir dosen dengan panggung dan alat musik yang tertata rapi. Iringan musik menyambut para mahasiswa sejak jam 07.00.
Auditorium STAIN sudah dipenuhi oleh hampir 500 partisipan pada pukul 09.00. Acara pembukaan dimulai dengan penampilan paduan suara yang membawakan lagu kebangsaan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama dari Zainal selaku ketua panitia, lalu sambutan dari Atiqullah selaku PK III dan sambutan dari Taufiqurrahman sebagai ketua STAIN. Bupati pamekasan yang juga diundang dalam acara tersebut juga memberikan sambutannya. Dilanjutkan dengan pembukaan secara simbolis, yaitu berupa pemukulan gong, pemotongan pita, dan pemotongan nasi tumpeng.
Setelah acara ceremonial pembukaan Harlah STAIN Pamekasan selesai, acara berlanjut ke halaman kampus. UKM Mastapala secara resmi berangkat untuk mengibarkan bendera STAIN Pamekasan di puncak Gunung Arjuno. Lalu pada pukul 10.00, masih di halaman kampus, pimpinan STAIN Pamekasan melakukan pelepasan sejumlah balon dengan tulisan STAIN Pamekasan di atasnya. Lalu, UKM Musik kembali menunjukkan kemahiran anggotanya dalam bermusik. Iringan musik dalam berbagai aliran menghibur dan menjadi tontonan yang menarik bagi Mahasiswa.
Pada sore harinya, pukul 14.30 pertandingan pertama dalam lomba futsal dimulai. Lomba futsal ini diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKOR) untuk menyaring potensi-potensi keolahragaan Mahasiswa khususnya dalam Futsal. Lomba futsal ini berlangsung hingga menjelang maghrib dan berlangsung setiap hari sampai hari kamis (28/3).
Keesokan harinya, Jum’at (22/3), Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qari’ dan Da’i (UKM IQDA) mengadakan Lomba Tahfidz Al-Qur’an yang bertempat di Masjid STAIN Pamekasan. Lomba Tahfidz itu diselenggarakan dari pukul 08.00 sampai selesai. Pada saat yang bersamaan, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) juga mengisi pekan ilmiah dengan kegiatan Talk Show. Talk Show Pembelajaran Bahasa Arab tersebut mengambil tema “Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab di Kalangan Orientalis”. Acara tersebut diselenggarakan di Auditorium STAIN Pamekasan dengan pemateri Miftahul Huda.
Sabtu (23/3) giliran Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI) yang mengadakan acara. Acaranya berupa Training Motivasi yang bertempat di Auditorium STAIN Pamekasan. Training Motivasi ini mengundang pemateri Akhmad Arqom dan Abdullah Baqih. Seharusnya pada siang harinya (13.00) akan ada resensi buku “Membuka Pintu Langit” dari HMJ Tarbiyah, namun acara tersebut tidak terlaksana.
Keesokan harinya, Minggu (24/3) UKK Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang rencananya ingin mengadakan lomba memasak juga mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Reuni Akbar menjadi acara ketiga yang batal pelaksanaannya karena beberapa kendala.
HIMA PAI pada hari Senin (25/3) menggelar seminar dengan tema “Urgensitas Pendidikan Agama Islam Dalam Transformasi Sosial Budaya Madura”. Seminar tersebut mengundang Dr. Satrio W sebagai pemateri dan berlangsung dari pukul 08.00 sampai 12.00.
Pada hari Selasa (26/3) ada Lomba Pionering Mini yang diselenggarakan oleh UKK Pramuka. Peserta dalam lomba ini adalah tingkat penggalang se-Madura. Lomba bertempat di halaman kampus. Lomba dimulai pada pukul 08.00 setelah para peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai sekolah dan lembaga berkumpul dengan seragam khas pramuka.
Masih pada hari yang sama, HIMA TBI juga mengadakan lomba debat bahasa inggris yang dikemas dalam “Monitor English Debating Competition”. Lomba debat yang dimulai pada pukul 08.00 ini berlangsung dengan lancar di Auditorium STAIN Pamekasan. Pesertanya adalah perwakilan dari tiap kelas yang ada dalam Prodi TBI. Lomba dibagi menjadi tiga babak, yakni babak penyisihan, semifinal dan babak final. Lomba debat bahasa inggris tersebut berlangsung hingga pukul 12.00.
Rabu (27/3) HIMA HPI menyuguhkan seminar dengan tema “Bias Politik Terhadap Hukum Indonesia”. Pematerinya adalah Imaduddin S.Sos, M.Si. dan berlangsung dari pukul 08.00 sampai 12.00 di Auditorium STAIN Pamekasan.
Kamis (28/3) adalah hari terakhir pelaksanaan harlah dan pekan ilmiah. Dan pada pagi harinya, HIMA PBS menggerlar seminar dengan tema “Prospek Perbankan Syari’ah di Madura”. Seminar diadakan di Auditorium dengan dhadiri mahasiswa yang umumnya dari prodi PBS.Seminar ini dimulai pada 08.00 sampai 12.00 dengan pemateri Matnin, M.Ei.
Penutupan harlah sekaligus parade musik dimulai pada pukul 19.00. Sejak siang harinya panggung sudah ditata dengan rapi di halaman kampus, tepatnya di barat Auditorium. Mahasiswa sudah mulai memenuhi halaman kampus sebelum acara dimulai, bahkan masyarakat luar pun juga banyak yang menyaksikan dari luar kampus. Acara dimulai dengan beberapa lagu dari UKM Music dan penonton dengan antusias mendengarkannya.
Setelah beberapa lagu dibawakan, dilanjutkan dengan upacara penutupan (closing ceremony) Lalu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah kepada para pemenang. Rasa bangga terlihat di wajah para pemenang saat berjalan ke atas panggung dan menerima piagam serta piala kemenangannya. Kemudian, Atiqullah selaku PK III dengan resmi menutup pekan ilmiah sekaligus harlah STAIN Pamekasan.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Parade Musik yang diisi oleh UKM Musik serta satu buah lagu islami dari UKM IQDA. Selain itu juga ada penampilan music dari kampus lain yang ikut serta meramaikan malam penutupan tersebut. Lagu-lagu dari berbagai genre menghiasi suasana malam di kampus dan menghibur para penonton yang jumlahnya kian bertambah.
Saat ditanya mengenai perbedaan harlah tahun ini dengan sebelumnya, Atiqullah mengatakan harlah kali ini tidak jauh berbeda dengan harlah sebelumnya. “Untuk harlah yang kemarin saya tidak terlibat, namun dari pengamatan saya tidak jauh berbeda dengan yang sekarang,” tuturnya. Ia melanjutkan, kegiatan harlah pada tahun ini lebih terfokus kepada kegiatan keilmiahan yang lebih spesifik. Dalam artian tiap prodi dan beberapa ormawa mengadakan kegiatannya masing-masing yang tentunya bervariasi.
Menurut Zainal Abidin, pelaksanaan harlah tahun lalu lebih meriah daripada tahun ini. Hal ini dikarenakan harlah yang sekarang lebih fokus pada kegiatan-kegiatan ilmiah. Sementara pada tahun sebelumnya kegiatan lebih kepada lomba-lomba. Namun Siddiqi berpendapat, meskipun harlah tahun kemarin lebih meriah menurutnya harlah tahun ini lebih baik dari segi isinya.
Atiqullah juga berharap agar semua elemen civitas akademika juga ikut mendukung pelaksanaan harlah pada tahun depan. Pendanaan juga harus diperjelas, dalam artian dianggarkan secara khusus oleh tim perencana STAIN. Kemudian muatan-muatan harlah adalah muatan-muatan ilmiah, riset, seni, budaya, olahraga. Dan kalau perlu dalam seminggu itu semua muatan itu bergerak dan melaksanakan kegiatan secara bersama-sama. Ia melanjutkan, pembukaan dan penutupan juga sudah bagus. Dan ketika penutupan diharapkan para dosen juga datang. “Kemarin ketua sebenarnya ingin hadir tapi beliau berhalangan. Meski begitu ada juga sebagian dosen yang hadir.”
“80% harapan sudah sukses dari kegiatan yang sudah diadakan. 20 % nya yang tidak sukses dosanya ditanggung oleh yang tidak antusias dan berpartisipasi dalam pelaksanaan harlah,” tutur Siddiqi dengan sedikit menyinggung saat ditanya tentang harapan yang terpenuhi.
Sementara Taufiqurrahman berharap agar dalam harlah tahun depan ada representasi atau perwakilan dari elemen-elemen mahasiswa. Sehingga tidak akan merasa ada yang ditinggal seperti audiensi yang terjadi pada harlah kali ini. Selanjutnya, perencanaannya perlu lebih dirapikan dengan koordinasi yang dioptimalkan.
(MITRA)