lpmfoto |
IAIN MADURA-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Intelektual (PI) dan Riset menggelar acara Road Show Seminar Agraria Menuju Kogres Petani dan Santri dengan tema “Madura Darurat Agraria” yang dilaksanakan di gedung Auditorium IAIN Madura. Senin, 26/11/2018.
Acara tersebut diisi langsung oleh Moh. Roychan Fajar Koordinator FNKSDA Sumenep dan A. Dardiri Zubairi sang Pegiat Batan dan dihadiri oleh Rektor IAIN Madura, beberapa dosen dan karyawan serta ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan.
Noer Azmi Soviaturrini Selaku ketua panitia membeberkan acara ini merupakan acara langka yang diadakan oleh UKM PI dan Riset bekerja sama dengan FKNSDA Sumenep Batan. “Siapkan peralatan yang perlu dicatat silahkan dicatat karena ini merupakan acara langka.” Tuturnya.
Sementara itu, Wildatun Muawanah selaku ketua umum UKM PI dan Riset juga mengatakan terkait dengan tema Madura Darurat Agraria akan berbicara kondisi Madura yang ketimpangan struktur penguasaan agraria. “Banyaknya monopoli, sistem feodal, kapitalis, kolonial yang berlaku sebab Indonesia sebagai negara agraris. Agar bisa menanjak dunia kita harus jadi sarjana, maka dengan cerita itulah para petani akan kehilangan profesi dan eksistensinya.” Ungkapnya.
Rudianto selaku ketua Senat Mahasiswa (SEMA) juga berkomentar bahwa Madura ini mengalami krisis kualitas ataupun kuantitas dari segi pertaniannya.
“Generasi sekarang merasa gengsi baik yang cewek maupu cowok, merasa kurang keren dan tidak pantas jika turun kesawah dan terjun kedunia pertanian. Bahkan lebih memilih pindah kota dari desa menuju kota lain mencari pekerjaan. Jika pemuda sekarang sudah tidak minat lagi untuk bertani maka jangan harap atau bermimpi Madura ini menjadi provinsi karena SDMnya yang tidak mendukung.” Jelasnya singkat dalam sambutannya.
Berdasarkan pantauan wartawan Vita Pos Moh. Roychan Fajar selaku pemateri pertama di acara tersebut secara umum menyampaikan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang kaya dari berbagai hasil bumi. Tapi hari ini masyarakatnya masih belum banyak yang sejahtera khususnya Madura.
“Itu terjadi karena mayoritas orang Madura tidak terlalu suka dengan hasil jerih payahnya sendiri. Masyarakat Madura pada umumnya kebanyakan suka yang instan dengan artian ekspor ketika mau sesuatu.” Ungkapnya.
Kemudian A. Dardiri Zubairi selaku pemateri kedua juga menyampaikan bahwa yang terjadi pada setiap persoalan-persoalan yang ada di Madura karen masyarakatnya sendiri.
“Sesuai dengan tema Madura Darurat Agraria. Karena terkadang masyarakat madura itu sudah kebanyakan bekerja keluar negeri, kemudian kalau banyak orang Madura sudah bekerja di sana berarti secara umum akan semakin sedikit pula lahan atau sawah yang akan di garab. Tegasnya. (Hls, Ans, Skn)