Paving Rusak, Mahasiswa Jadi Korban
Perbesar
STAINPamekasan-Selasa (21/11), paving yang berada tepat di halaman depan Laboratorium Terpadu II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan dinilai miris, pasalnya ditempat juga biasa digunakan parkir kendaraan mahasiswa tersebut sering kecelakaan diakibatkan kondisi paving yang rusak.
`Indana Khoirul Abida, salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan mengakui bahwa dirinya sering jatuh di tempat tersebut. “Saya sering terjatuh di depan Lab II karena banyaknya paving yang rusak,” akunya.
Ia berharap agar pimpinan STAIN Pamekasan segera memperbaiki paving tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang lebih parah. “Harapan saya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kecil yang berakibat pada kecelakaan beruntun dari pihak STAIN dapat dengan cepat memperbaiki kerusakan-kerusakan yang semakin lama semakin parah” ucap khoirul abida.
Sementara itu, Abdurrahman Rohim, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) menyatakan, keadaan paving yang terdapat di depan Lab II semakin lama semakin memprihatinkan. Namun masih sampai saat ini masih tidak ada respon dari pimpinan. “Keadaan paving yang terdapat didepan Lab II semakin lama semakin memprihatinkan. Namun, tidak ada satupun perbaikan yang dilakukan oleh pihak STAIN”. Katanya
Mahasiswa semester lima tersebut menilai, kurangnya respon dari pimpinan STAIN Pamekasan membuat semakin hari paving tersebut semakin parah. “Tidak adanya perhatian khusus dari pihak STAIN mengenai kerusakan kecil sebelumnya menyebabkan kerusakan semakin parah, karena kondisi itu di teruskan berlarut-larut dan di anggap sepele oleh pihak STAIN sedangkan bagi pihak mahasiswa sendiri hal tersebut sangat membahayakan.” Timbuhnya lagi
Menanggapi hal tersebut, Faisol Suryadi menilai bahwa kecalakaan akibat rusaknya paving tersebut bisa mencoreng nama biak STAIN Pamekasan. “Harapan saya pihak STAIN dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan sekecil, apapun apalagi yang telah merambat menjadi besar agar jika ada mahasiswa dari luar citra STAIN dinilai baik kualitas sarana dan prasananya,” ungkapnya.
Namun, keluhan mahasiswa tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak pimpinan STAIN Pamekasan, yakni waka II yang membidangi sarana dan prasarana disebabkan sulitnya komunikasi.(Ftm/Kut/And/Wln).
Artikel ini telah dibaca 5 kali
Paving Rusak, Mahasiswa Jadi Korban
Perbesar
STAINPamekasan-Selasa (21/11), paving yang berada tepat di halaman depan Laboratorium Terpadu II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan dinilai miris, pasalnya ditempat juga biasa digunakan parkir kendaraan mahasiswa tersebut sering kecelakaan diakibatkan kondisi paving yang rusak.
`Indana Khoirul Abida, salah satu mahasiswa STAIN Pamekasan mengakui bahwa dirinya sering jatuh di tempat tersebut. “Saya sering terjatuh di depan Lab II karena banyaknya paving yang rusak,” akunya.
Ia berharap agar pimpinan STAIN Pamekasan segera memperbaiki paving tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang lebih parah. “Harapan saya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kecil yang berakibat pada kecelakaan beruntun dari pihak STAIN dapat dengan cepat memperbaiki kerusakan-kerusakan yang semakin lama semakin parah” ucap khoirul abida.
Sementara itu, Abdurrahman Rohim, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) menyatakan, keadaan paving yang terdapat di depan Lab II semakin lama semakin memprihatinkan. Namun masih sampai saat ini masih tidak ada respon dari pimpinan. “Keadaan paving yang terdapat didepan Lab II semakin lama semakin memprihatinkan. Namun, tidak ada satupun perbaikan yang dilakukan oleh pihak STAIN”. Katanya
Mahasiswa semester lima tersebut menilai, kurangnya respon dari pimpinan STAIN Pamekasan membuat semakin hari paving tersebut semakin parah. “Tidak adanya perhatian khusus dari pihak STAIN mengenai kerusakan kecil sebelumnya menyebabkan kerusakan semakin parah, karena kondisi itu di teruskan berlarut-larut dan di anggap sepele oleh pihak STAIN sedangkan bagi pihak mahasiswa sendiri hal tersebut sangat membahayakan.” Timbuhnya lagi
Menanggapi hal tersebut, Faisol Suryadi menilai bahwa kecalakaan akibat rusaknya paving tersebut bisa mencoreng nama biak STAIN Pamekasan. “Harapan saya pihak STAIN dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan sekecil, apapun apalagi yang telah merambat menjadi besar agar jika ada mahasiswa dari luar citra STAIN dinilai baik kualitas sarana dan prasananya,” ungkapnya.
Namun, keluhan mahasiswa tersebut belum mendapat tanggapan dari pihak pimpinan STAIN Pamekasan, yakni waka II yang membidangi sarana dan prasarana disebabkan sulitnya komunikasi.(Ftm/Kut/And/Wln).
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus