STAIN Pamekasan– Sudah menjadi sebuah kodrat Organisasi Mahasiswa (Ormawa) untuk menjalanakan kegiatan yang telah disepakati di awal kepengursan. Tidak terkecuali Ormawa di STAIN Pamekasan. Namun sangat disayangkan, Ormawa di STAIN Pamekasan tetap menjalankan kegiatannya kendatipun dana dari kampus tak kunjung dicairkan secara keseluruhan. Terpaksa, para pengurus Ormawa harus mencari dana sendiri untuk sementara waktu.
Atiqurrahman ketua umum Himpunan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (HIMA-MPI) mengatakan, pihaknya kecewa kepada pihak STAIN Pamekasan yang tak kunjung mencairkan dana secara keseluruhan. Karena pihaknya kekurangan dana saat melaksanakan kegiatan. “Saya kecewa dengan tidak cairnya dana dari kampus secara keselurahannya. HIMA MPI mengadakan kegiatan pelatihan kepemimpinan merasa kekurangan dana,” ungkap Atiq via telepon.
Mahasiswa MPI semester lima itu berharap, dana dari pihak kampus segera diperjelas. “Artinya, kenapa tidak bisa dicairkan? Kan kami pas repot untuk mengadakan kegiatan kalau tidak ada dana. Paling tidak, pihak kampus memberitahukan kepada Ormawa,” pungkasnya.(14/11)
Ketua umum HIMA Tadris Bahasa Inggris (TBI) Imam Ghazali berkomentar, pihaknya pusing dengan dana yang tak kunjung dicairkan. Karena acara HIMA TBI tinggal menghitung hari untuk dilaksanakan. “Saya pusing dengan dana yang belum cair ini. Kan acara saya sudah dekat, tinggal menghitung hari saja,” ujar mahasiswa asal Waru Pamekasan itu kepada Vita Pos.
Ia menuturkan, pihaknya sudah mengutang untuk persiapan acara English Festival yang akan digelar pada akhir bulan November ini. Bahkan, sudah terhitung 900.000 rupiah. “HIMA TBI terpaksa ngutang demi lancarnya acara English Festival yang akan digelar akhir bulan. Kalau dihitung, sudah sembilan ratus ribu,” pungkas Imam. (14/11)
Tidak jauh berbeda dengan penuturan Faroid, ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)Teater Fataria. Ia menuturkan, pihaknya merasa dipersibuk dengan tidak cairnya keseluruhan dana oprasional Ormawa. Padahal, acara Ormawa banyak yang harus dijalankan. Seperti peringatan hari jadi UKM Teater Fataria yang sebentar lagi akan digelar. Menurutnya, pihak kampus harus punya solusi akan hal tersebut. “Teater sendiri akan tetap melaksanakan acara harlah ini walaupun dengan mengutang. Tetapi, kami akan tetap meminta pihak STAIN untuk memperjelas kapan sebenarnya dana ini bisa cair walaupun tidak keseluruhan. Paling tidak, bisa dicairkan walaupun satu juta. Kami berharap, kampus bisa memberikan solusinya, ” paparnya. (14/11)
Aktivis yang akrab disapa Dedey itu mengatakan, dirinya tidak hanya mengurus organisasi saja. Akan tetapi juga perlu mengurus kuliah setiap harinya. Jadi, lanjut mahasiswa asal Pasongsongan Sumenep itu, pihak kampus bisa mengerti tentang hal ini. “Paling tidak, satu minggu atau setengah bulan lagi, pihak kampus bisa mencairkan semuanya agar kami tidak perlu pusing soal dana. Kami tidak hanya mengurus organisasi, tapi juga kuliah di sini,” tegasnya.
Moh Hasan, selaku WAKA III STAIN Pamekasan mengatakan, dana Ormawa bukan tidak mau dicairkan. Karena untuk sementara waktu ada pemblokiran dana seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia dari pihak Pemerintahan Pusat, tidak terkecuali di STAIN Pamekasan. Pejabat kampus yang baru dilanktik beberapa hari lalu itu berjanji, pihaknya akan melakukan sosialisasi dengan seluruh Ormawa pada Rabu (16/11) mendatang. “Jadi, keuangan PTKIN seluruh Indonesia itu diblokir untuk sementara waktu. Karena ada pemangkasan dana dari pihak Pemerintahan Pusat. Hari rabu saya akan melakukan sosialisasi dengan teman-teman Ormawa,” jelasnya.
Untuk sementara waktu, pinta Moh Hasan, Ormawa tidak melaksanakan kegiatan sebelum dana oprasional bisa dicairkan. “Bukan hanya keuangan Ormawa yang tidak bisa cair, malah banyak karyawan yang tidak menerima gaji semenjak adanya pemblokiran dana dari pusat ini,” papar dosen asal Bangkalan itu kepada Vita Pos. (Kru)