Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel Lawas · 9 Feb 2013 19:06 WIB ·

Menguung Tema Extraordinary Crime


 Menguung Tema Extraordinary Crime Perbesar

Ketua STAIN saat menyerahkan cinderamata kepada pemateri

Pamekasan,  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) Pamekasan  menggelar Studium General pada sabtu (09/02/13), acara ini adalah acara tahunan setiap awal perkuliahan yang ditempatkan di Auditorium STAIN. Dalam sambutannya, Taufiqurrahman selaku ketua STAIN Pamekasan mengatakan bahwa pelaksanaan kuliah umum kali ini diprakarsai oleh prodi HPI (Hukum Perdata Islam). Yang pada setiap semesternya studium general bergantian setaip prodi.

Abdul Wahid, ketua panitia menuturkan, pelaksanaan studium general kali ini sudah disiapkan jauh hari sebelumnya bahkan sempat mengundang Mahfud MD untuk menjadi pemateri. Akan tetapi, Abdul Wahid  sempat bingung karena sebulan sebelum acara Mahfud MD tidak bisa hadir sehingga panitia terpaksa mengganti pemateri dengan Malik Madani MA yang merupakan dosen pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Pemateri dirasa cukup menguasai dengan tema yang  diangkat kali ini yakni “Korupsi Sebagai Extra Ordinary Crime Dalam Perspektif Hukum Islam”. Dan acaranya dapat berjalan dengan lancar tanpa aral apapun, walaupun masih ada kekurangan yang perlu di perhatikan.

Pemateri menuturkan korupsi merupakan extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) dan aib bangsa yang harus dimusnahkan. Sebagaimana harapan beliau agar merangsang mahasiswa dan civitas akademika untuk memerangi korupsi. Walaupun suasana tidak kondusif  hal ini tidak mengecewakan beliau karena kericuhan kali ini merupakan pencarian jati diri bagi mereka (mahasiswa), ujarnya.

Namun beberapa mahasiswa mengatakan ketidak kondusifan dalam acara tersebut disebabkan alokasi tempat yang disediakan kurang memadai, sehingga banyak peserta stadium general duduk dibawah tanpa kursi dan mahasiswa yang gaduh karena bicara dengan peserta lainnya. Hal ini merupakan keadaan yang cukup menggangggu dalam menyimak materi yang disampaikan.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Abd. Wahid dari prodi PAI semester 4, “Ketidak kondusifan forum sangat mengganggu peserta yang lain yang ingin konsentrasi sehingga tidak menyimak materi dengan baik.”

“Lebih kondusif lagi dan lebih dikontrol agar mahasiswa tidak jenuh dan gaduh, kalau perlu seperti Orientasi Kemahasiswaan yang dulu diselenggarakan oleh dema stain pamekasan,” harapan Feni susanti, semester 2, TBI

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Artikel Lawas · 9 Feb 2013 19:06 WIB ·

Menguung Tema Extraordinary Crime


 Menguung Tema Extraordinary Crime Perbesar

Ketua STAIN saat menyerahkan cinderamata kepada pemateri

Pamekasan,  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri(STAIN) Pamekasan  menggelar Studium General pada sabtu (09/02/13), acara ini adalah acara tahunan setiap awal perkuliahan yang ditempatkan di Auditorium STAIN. Dalam sambutannya, Taufiqurrahman selaku ketua STAIN Pamekasan mengatakan bahwa pelaksanaan kuliah umum kali ini diprakarsai oleh prodi HPI (Hukum Perdata Islam). Yang pada setiap semesternya studium general bergantian setaip prodi.

Abdul Wahid, ketua panitia menuturkan, pelaksanaan studium general kali ini sudah disiapkan jauh hari sebelumnya bahkan sempat mengundang Mahfud MD untuk menjadi pemateri. Akan tetapi, Abdul Wahid  sempat bingung karena sebulan sebelum acara Mahfud MD tidak bisa hadir sehingga panitia terpaksa mengganti pemateri dengan Malik Madani MA yang merupakan dosen pasca sarjana UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Pemateri dirasa cukup menguasai dengan tema yang  diangkat kali ini yakni “Korupsi Sebagai Extra Ordinary Crime Dalam Perspektif Hukum Islam”. Dan acaranya dapat berjalan dengan lancar tanpa aral apapun, walaupun masih ada kekurangan yang perlu di perhatikan.

Pemateri menuturkan korupsi merupakan extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) dan aib bangsa yang harus dimusnahkan. Sebagaimana harapan beliau agar merangsang mahasiswa dan civitas akademika untuk memerangi korupsi. Walaupun suasana tidak kondusif  hal ini tidak mengecewakan beliau karena kericuhan kali ini merupakan pencarian jati diri bagi mereka (mahasiswa), ujarnya.

Namun beberapa mahasiswa mengatakan ketidak kondusifan dalam acara tersebut disebabkan alokasi tempat yang disediakan kurang memadai, sehingga banyak peserta stadium general duduk dibawah tanpa kursi dan mahasiswa yang gaduh karena bicara dengan peserta lainnya. Hal ini merupakan keadaan yang cukup menggangggu dalam menyimak materi yang disampaikan.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Abd. Wahid dari prodi PAI semester 4, “Ketidak kondusifan forum sangat mengganggu peserta yang lain yang ingin konsentrasi sehingga tidak menyimak materi dengan baik.”

“Lebih kondusif lagi dan lebih dikontrol agar mahasiswa tidak jenuh dan gaduh, kalau perlu seperti Orientasi Kemahasiswaan yang dulu diselenggarakan oleh dema stain pamekasan,” harapan Feni susanti, semester 2, TBI

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Goals Budayakan Literasi; Fradiksi IAIN Madura Sukses Laksanakan Train B KIP-K 2024

31 Desember 2024 - 12:03 WIB

Fradiksi IAIN MADURA 2024

Perbankan Syariah IAIN Madura Rayakan Anniversary Ke-15

29 Desember 2024 - 13:24 WIB

Hari Lahir Perbankan Syariah

Penguatan Komitmen di HARLAH PSBD yang ke 4

21 Desember 2024 - 14:14 WIB

Hari Lahir Ke-4 PSBD 2024

Ini Dia Harapan Wisudawan Terbaik terhadap UIN Madura ke Depan

10 Desember 2024 - 06:23 WIB

Lulusan Terbaik IAIN Madura 2024

Penjagaan Kurang Ketat, Sepeda Mahasiswa IAIN Madura Raib 

9 Desember 2024 - 08:17 WIB

Pencurian Sepeda Motor

PGMI Adakan Diklat Guna Bekal Bersaing Jadi Guru Profesional 

8 Desember 2024 - 13:05 WIB

Diklat PGMI 2024
Trending di Liputan Khusus