Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel Lawas · 14 Apr 2014 17:11 WIB ·

Mengembalikan Jati Diri Pendidikan


 Mengembalikan Jati Diri Pendidikan Perbesar

STAIN Pamekasan – Untuk menyambut hari pendidikan nasional, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah menggelar seminar bertema “Idealisme Pendidikan di Tengah Gejolak Pragmatisme Bangsa.” Tujuan dari adanya seminar ini adalah untuk membangkitkan kembali semangat mahasiswa Tarbiyah untuk mengetahui arti pendidikan yang sebenarnya. Juga agar nantinya, saat berada di luar kampus mahasiswa tidak bersifat pragmatis, tidak menjadikan pendidikan sebagai lahan bisnis.

Seminar yang berlangsung pada hari senin (14/4) di Auditorium STAIN Pamekasan ini berlangsung dengan lancar. Sejak acara dimulai para peserta dengan antusias sudah memenuhi tempat duduk yang telah dsediakan. Bahkan jumlah peserta yang datang melebihi perkiraan panitia. Imam Farisi, dosen Universitas Terbuka Surabaya menjadi pemateri dalam kegiatan ini. Pria asli Pamekasan ini menjelaskan secara gamblang terkait dengan tema yang diberikan.

Imam menyampaikan, generasi muda harus kembali pada jati dirinya. Jati diri disini bukan berarti apa yang ada di masa lalu. Tapi jati diri yang dimaksud adalah jati diri yang sudah direkonstruksi dan dipadukan dengan unsur lainnya, ada unsur globalisasi, unsur teknologi dan unsur peradaban baru. Ia juga menambahkan, untuk menjadi guru yang profesional dan baik harus didasari dengan komitmen keprofesian yang baik. Tanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa agar menjadi generasi  yang beretika dan bermoral, itulah yang harus menjadi komitmen bersama.

Menurutnya, yang namanya gelar, ijazah ataupun akta seharusnya hanya dijadikan sebagai instrumen, bukan malah dijadikan sebagai tujuan akhir dari suatu proses pendidikan. “Sekarang banyak guru yang ikut sertifkasi, bukan untuk menunjang kemampuannya sebagai pendidik, tapi justru untuk memperoleh embel-embel dari sertifikasi itu,” ungkapnya saat ditemui oleh crew Warta.

Ongky, ketua panitia dalam seminar ini berharap, mahasiswa yang mengikuti seminar bisa mengetahui hakekat pendidikan yang sebenarnya. Selain itu, ia juga mengharapkan pemahaman mahasiswa mengenai pendidikan yang nantinya akan diterapkan, baik di lingkungan kampus maupun diluar kampus. “Idealisme pendidikan ini harus dijadikan sebagai filter, agar kita tidak mudah terasuki oleh sistem global yang menyajikan hal-hal yang pragmatis,” pungkasnya.
(SNJ)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ini Dia Harapan Wisudawan Terbaik terhadap UIN Madura ke Depan

10 Desember 2024 - 06:23 WIB

Lulusan Terbaik IAIN Madura 2024

Penjagaan Kurang Ketat, Sepeda Mahasiswa IAIN Madura Raib 

9 Desember 2024 - 08:17 WIB

Pencurian Sepeda Motor

PGMI Adakan Diklat Guna Bekal Bersaing Jadi Guru Profesional 

8 Desember 2024 - 13:05 WIB

Diklat PGMI 2024

Malam Inagurasi Festival Ekonomi Besar Syariah Ke-10 

8 Desember 2024 - 12:56 WIB

HMPS PBS Gelar Seminar Nasional, Sebagai Bekal Wawasan Baru

7 Desember 2024 - 09:06 WIB

Seminar Perbankan Syari’ah 2024

UKK FPM FEBI Bentuk Karakter Ekonom Lewat Diklat Ekonomi Rabbani

7 Desember 2024 - 09:01 WIB

Diklat Ekonom Rabbani Ke-VIII Ekonomi Syari’ah 2024
Trending di Liputan Khusus