Adakah kita mengingat sejenak tentang hitam putih negeri ini? Perilaku para konsultan negeri. Siapa lagi kalau bukan pemuda-pemudi generasi. Terkadang kita terbengkalai oleh urusan duniawi, yang berpegang teguh mengayomi negeri, agar terbebas seutuhnya.
Lantas bagaimana masa depan negeri ini jika nanti tidak di suguhi oleh nuansa islami? Bianglala kehidupan telah menyelimuti hiruk pikuk negeri.
Ya, seharusnya terbungkus rapi dalam indahnya skenario Tuhan.
Dunia semakin menjadi-jadi.
Dan kitalah yang akan menyangsang kehidupan pertiwi di kemudian hari.
Sehingga Allah pun pertegas dalam firman-Nya “Bahwa segala kerusakan yang nampak di laut manapun di darat itu merupakan ulah manusia itu sendiri.”
Oleh karena itu, negeri ini sepadan dan kitalah yang akan memboyong indonesia menuju gerbang merdeka bil Islam.
Tentunya dengan kita melahirkan generasi pemuda yang berislamisasi di era milenial ini, kita akan melihat keadaan negeri pada sekarang yang sudah dimakan oleh kata-kata kriminalisasi, pencabulan, kekerasan, itu sudah dianggap biasa. Jadi, marilah kita wujudkan impian kita bersama menyongsong para pemuda-pemudi untuk tetap berpegang teguh dinu al-islam.
Melihat tentang perkembangan zaman yang semakin pesat, menjadi generasi tentunya harus mampu beradaptasi. Era digitalisasi menjadi salah satu problematika generasi, yang mana peminatan sosial media semakin tidak bisa dikendalikan.
Banyak sudah di kalangan pemuda-pemudi yang lepas kontrol ketika sudah biasa dengan sosmed. Sangat mengharukan sekali, ketika kewajiban individu beragama yaitu sholat lima waktu, dan kewajiban yang lain sering kali terlupakan di karenakan kesibukan dengan gadget.
Menjadi generasi di era digitalisasi ini, tentunya tetap memegang teguh nilai-nilai religius dan tetap menjaga dan merawat budaya masing-masing dengan mempunyai moral yang tidak hanya sebatas formalitas. Karena hidup di dalam sosial masyarakat itu, etika maupun akhlakul karimah yang baik dalam tingkah laku dan ucapan sangat mendominasi baik buruknya prasangka atau penilaian sesorang.
Era yang sangat dikenal dengan perkembangan yang membutuhkan adaptasi dengan mengukuhkan nilai-nilai islami, supaya tidak gampang terhasut oleh nikmatnya dunia maya. Perlu kemudian ditekankan kembali terhadap kesadaran diri para generasi dalam membentuk
jati diri yang adaptif dengan menjaga norma-norma kehidupan dalam agama dan budaya.
Karena menjadi generasi itu mempunyai tanggung jawab untuk menentukan masa depan bangsa dan negaranya.
Ada adagium arab yang mengatakan ;
شبان اليوم رجال الغد
Artinya : “Pemuda sekarang adalah pemimpin di masa depan.”
Menjadi generasi yang diharapkan inovasi dan ide-ide kreatifnya tentu sangatlah baik untuk bisa beradaptasi di era globalisasi saat ini. Tentunya dalam menjaga kehidupan yang beretika dengan mengukuhkan norma-norma agama dalam implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh : Nur Kamilah/Kl.3 KSKN