Pamekasan-Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan pada (21/8) menggelar Studium General untuk jurusan tarbiyah. Acara yang biasa dilaksankan setegah Semester satu kali nampak lebih beda, pasalnya acara yang berlangsung di auditorium STAIN Pamekasan tersebut sebelum memulai Studium General melaksanakan pengukuhan koalisi kependudukan pembangunan untuk Indonesia.
Pengukuhan yang dilaksanakan di awal acara Studium General di depan mahasiswa jurusan tarbiyah dikampus STAIN Pamekasan sebagai simbolis penyerahan Surat Keputusan (SK). “pelantikannya nanti mungkin, kebetulan narasumber-narasumbernya dari Jawa Timur dan pengurus koalisi kependudukan pembangunan itu dari berbagai perguruan tinggi di Pamekasan, dari STAIN itu pak rektor (kosim) masuk, kemudian saya, pak jamal, pak edi dan pak toha. Kemudian dari perguruan tinggi lain itu ada di bidang-bidang tertentu, tadi ada yang dari Al-Khairat, makanya tadikan di undang itu sekalian mengikuti stadium general”. Ujarnya Atiqullah kepada kru vita pos.
Lutfi Agus Salim selaku sekjen koalisi kependuduan Jawa Timur mengungkapkan koalisi kependudukan kabupaten Pamekasan tersebut merupakan koalisi yang ke 27 diantara 38 kabupaten kota di Jawa Timur. “Koalisi kependudukan itu digunakan untuk menambah jejaring kita dalam meningkatkan kualitas kependudukan di Jawa Timur, di Pamekasan khususnya”. Pungkas. Imbuhnya.
Sekjen koalisi kependuduan Jawa Timur yang kerap disapa Lutfi menerangkan koalisi kependudukan merupakan yang pertama di bentuk di kampus STAIN Pamekasan sebagai mitra pemerintah dalm membangun kependuukan di daerah pamekasan dan sebagi penggerak setiap massa yang dimilikinya. “jadi dengan adanya temen-temen dari akademisi para dosen, parah tokoh agama ini diharapkan dapat menggerakkan kalau dosen ya akdemisinya, kalau tokoh agama ya umat-umatnya”. Tambahnya.
Berkenaan dengan pengukuhan koalisi kependudukan pembangunan untuk Indonesia yang berlangsung di tengah-tengah mahsiswa jurusan tarbiyah di STAIN Pamekasan tersebut, Sudibyo Aliemoeso selaku pemateri pada studium general kali ini, menilai penting pengukuhan tersebut. Dengan dilaksanakan kegeitan tersebut bisa menjembatani antara pemerintah kabupaten kota dengan masalah-masalah yang terjadi disetiap kabupaten. “jadi, pembentukan koalisi kependudukan supaya factor kependudukan harus diperhitungkan dalam setiap pembangunan, ada pembangunan yang tidak beroentasi kepada penduduk, nah sekarangkan harus memanusiakan manusia”. Tutur ketua harian Ikatan Praktisi Dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) tersebut kepada vita pos.
“Harapan saya kepada koalisi kependudukan yang tadi sudah di bentuk di Pamekasan ini, supaya mereka segera aktif bekerja bukan hanya sekedar ceremonial untuk dilantik, tetapi mereka sudah aktif memberikan masukan-masukan kepada pemerintah kabupaten Pamekasan tentang pentingnya masalah-masalah kependudukan bagi pembangunan. sekali lagi penduduk adalah titik sentral dari pembangunan ini, mudah-mudahan dengan demikian penduduk bukan hanya menjadi objek saja, tetapi juga menjadi subjek dari pembangunan itu sendiri”. Tambahnya. (Byt)