Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel Lawas · 26 Feb 2013 18:54 WIB ·

Mastapala Peduli Sesama dengan Setetes Darah


 Mastapala Peduli Sesama dengan Setetes Darah Perbesar

Ceria: Salah satu pendonor terlihat bahagia saat mendonorkan darahnya.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mastapala bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan menyelenggarakan acara bakti sosial dalam wujud tranfusi atau donor darah yang bertema “Indahnya Hidup ketika Saling Berbagi” pada selasa (26/02). Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB di auditorium STAIN Pamekasan dan bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan solidaritas antar sesama manusia.

Acara ini berjalan dengan baik dan dapat dibilang sukses karena telah melebihi kuota minimal target yakni 40 kantong darah dan hampir mencapai kuota maksimal yakni 70 kantong darah. Meski begitu, acara ini masih jauh dari harapan PMI, karena kebutuhan instansi kesehatan, seperti halnya rumah sakit, tidak hanya memerlukan 40 atau 70 kantong darah, akan tetapi lebih dari itu.

Petugas PMI juga mengatakan bahwa mahasiswa dan semua orang tidak perlu takut untuk  mendonorkan darahnya, karena tidak akan membahayakan dirinya. Sebelum donor darah dilakukan, pendonor diperiksa terlebih dahulu keadaannya. Calon pendonor dapat mendonorkan darahnya jika keadaanya memenuhi syarat-syarat tranfusi.

Syarat-syarat pentranfusi adalah berbadan sehat, berusia 17-65 tahun, berat badan diatas 45 Kg, tidak sedang menderita penyakit, tidak sedang hamil dan menyusui, dan rentang waktu antar tiap donor darah sekurang-kurangnya 2,5 bulan.

Sukarelawan yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut tidak dapat melakukan donor darah, karena akan membahayakan yang bersangkutan dan juga pasien yang menerima darahnya. Darah yang dibutuhkan adalah darah yang steril.

“Awalnya, saya ragu dan takut untuk mendonorkan darah saya, bahkan semalam ketika teman saya dari jajaran panitia mengajak saya untuk donor darah, saya langsung menolaknya. Sekarang, setelah saya melihat suasana dan proses donor darah, sepertinya tidak ada hal yang harus ditakutkan. Pendonor tampak tenang mendonorkan darahnya. Melihat itu semua, keberanian saya tumbuh untuk ikut serta mendonorkan darah. Saya senang sekali dapat membantu sesama, bahkan jika ada kesempatan di lain hari, saya akan mendonorkan darah saya lagi,” ungkap salah seorang pendonor.

Ketua panitia, Moh. Mukhtar, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada ketua STAIN Pamekasan karena telah memberikan apresiasi yang tinggi dalam pelaksanaan acara ini. Pun juga kepada petugas donor darah dari Palang Merah Indonesia dan segenap pendonor dari jajaran civitas akademika STAIN Pamekasan, dimana 85% pendonor  berasal dari kalangan mahasiswa dan 15% lainnya dari dosen dan karyawan. Ucapan terimakasih, tidak ketinggalan pula kepada segenap panitia yang telah menyumbangkan tenaga dan dana sebesar Rp.5000 per panitia.

“Harapan saya, dosen, karyawan, dan mahasiswa ikut mensukseskan acara tranfusi ini,” ungkap Ahmad Fathurrosi, ketua Mastapala. “Insyaallah, setiap tiga bulan sekali, kami akan berusaha mengadakan tranfusi secara rutin, meskipun agenda wajib untuk donor darah hanyalah sekali ini,” tambah Moh. Mukhtar. (JFS)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Artikel Lawas · 26 Feb 2013 18:54 WIB ·

Mastapala Peduli Sesama dengan Setetes Darah


 Mastapala Peduli Sesama dengan Setetes Darah Perbesar

Ceria: Salah satu pendonor terlihat bahagia saat mendonorkan darahnya.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mastapala bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pamekasan menyelenggarakan acara bakti sosial dalam wujud tranfusi atau donor darah yang bertema “Indahnya Hidup ketika Saling Berbagi” pada selasa (26/02). Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB di auditorium STAIN Pamekasan dan bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan solidaritas antar sesama manusia.

Acara ini berjalan dengan baik dan dapat dibilang sukses karena telah melebihi kuota minimal target yakni 40 kantong darah dan hampir mencapai kuota maksimal yakni 70 kantong darah. Meski begitu, acara ini masih jauh dari harapan PMI, karena kebutuhan instansi kesehatan, seperti halnya rumah sakit, tidak hanya memerlukan 40 atau 70 kantong darah, akan tetapi lebih dari itu.

Petugas PMI juga mengatakan bahwa mahasiswa dan semua orang tidak perlu takut untuk  mendonorkan darahnya, karena tidak akan membahayakan dirinya. Sebelum donor darah dilakukan, pendonor diperiksa terlebih dahulu keadaannya. Calon pendonor dapat mendonorkan darahnya jika keadaanya memenuhi syarat-syarat tranfusi.

Syarat-syarat pentranfusi adalah berbadan sehat, berusia 17-65 tahun, berat badan diatas 45 Kg, tidak sedang menderita penyakit, tidak sedang hamil dan menyusui, dan rentang waktu antar tiap donor darah sekurang-kurangnya 2,5 bulan.

Sukarelawan yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut tidak dapat melakukan donor darah, karena akan membahayakan yang bersangkutan dan juga pasien yang menerima darahnya. Darah yang dibutuhkan adalah darah yang steril.

“Awalnya, saya ragu dan takut untuk mendonorkan darah saya, bahkan semalam ketika teman saya dari jajaran panitia mengajak saya untuk donor darah, saya langsung menolaknya. Sekarang, setelah saya melihat suasana dan proses donor darah, sepertinya tidak ada hal yang harus ditakutkan. Pendonor tampak tenang mendonorkan darahnya. Melihat itu semua, keberanian saya tumbuh untuk ikut serta mendonorkan darah. Saya senang sekali dapat membantu sesama, bahkan jika ada kesempatan di lain hari, saya akan mendonorkan darah saya lagi,” ungkap salah seorang pendonor.

Ketua panitia, Moh. Mukhtar, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada ketua STAIN Pamekasan karena telah memberikan apresiasi yang tinggi dalam pelaksanaan acara ini. Pun juga kepada petugas donor darah dari Palang Merah Indonesia dan segenap pendonor dari jajaran civitas akademika STAIN Pamekasan, dimana 85% pendonor  berasal dari kalangan mahasiswa dan 15% lainnya dari dosen dan karyawan. Ucapan terimakasih, tidak ketinggalan pula kepada segenap panitia yang telah menyumbangkan tenaga dan dana sebesar Rp.5000 per panitia.

“Harapan saya, dosen, karyawan, dan mahasiswa ikut mensukseskan acara tranfusi ini,” ungkap Ahmad Fathurrosi, ketua Mastapala. “Insyaallah, setiap tiga bulan sekali, kami akan berusaha mengadakan tranfusi secara rutin, meskipun agenda wajib untuk donor darah hanyalah sekali ini,” tambah Moh. Mukhtar. (JFS)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

UKK FPM FEBI IAIN Madura Peringati Dies Maulidiyah ke-8 Gelar Diskusi Publik Bertema Ekonomi Syariah

20 Mei 2025 - 09:15 WIB

Opening dan Diskusi Publik Dies Maulidiyah UKK FPM FEBI

Mahasiswa TBIN IAIN Madura Mendalami Jurnalistik melalui Karyawisata ke Yogyakarta dan Solo

17 Mei 2025 - 09:42 WIB

Karyawisata Mahasiswa TBIN IAIN Madura ke Yogyakarta dan Solo

Hadapi Tantangan Era Digital, Mahasiswa Ilmu Hadis IAIN Madura Ikut Simposium Keilmuan

12 Mei 2025 - 15:47 WIB

Simposium Keilmuan Nasional/HMPS ILHA UINSA

IAIN Madura Gelar Tes Jalur Mandiri Prestasi, Beri Peluang Emas bagi Siswa Berprestasi

7 Mei 2025 - 17:01 WIB

Peserta Tes Mandiri Prestasi

Pelantikan ORMAWA FAUD IAIN Madura 2025: Rajut Toleransi, Rawat Kebinekaan

4 Mei 2025 - 00:36 WIB

Pelantikan Raya ORMAWA FAUD

UKK Pramuka IAIN Madura Sukses Gelar Dies Maulidiyah ke-XXXII di GOR Pademawu

30 April 2025 - 06:46 WIB

Dies Maulidiyah ke-XXXII UKK Pramuka IAIN Madura
Trending di News