IAIN Madura, LPM Activita – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengembangan Intelektual & Riset ( PI & Riset ) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura peringati Hari Lahir (Harlah) ke-24 yang dikemas dengan seminar bertemakan “The Power of Positive Mindset for Changing Future” pada Sabtu, (10/04/2021).
Acara yang bertempat di Auditorium Pusat IAIN Madura tersebut menampung peserta dan undangan sebanyak 250 orang, termasuk diantaranya M. Atiatul Muqtadir sebagai pemateri seminar, perwakilan dari masing-masing Organisasi Mahasiswa (Ormawa) IAIN Madura serta perwakilan UKM-PI dan Riset dari perguruan tinggi yang ada di Madura. Diantaranya, Universitas Islam Madura (UIM), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan lainnya.
Acara ini menuai banyak pujian dan apresiasi dari banyak kalangan karena berhasil menghadirkan M. Atiatul Muqtadir sebagai pemateri seminar, lebih-lebih di tengah pandemi ini.
Presiden mahasiswa (Presma) IAIN Madura, Syaiful Bahri (MPI/8) mengaku, sangat mengapresiasi perayaan Harlah UKM-PI dan Riset yang ke 24 ini, apalagi yang menjadi pembicara adalah M. Atiatul Muqtadir.
“Saya sangat mengapresiasi perayaan hari lahir PI yang ke-24 ini, yang mana perayaannya sangat meriah sekali, apalagi bisa menghadirkan tokoh muda yaitu mas Fathur yang track rekordnya temen-temen sudah tahu,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua pelaksana, Ach. Faidi Rosyadi (IQT/4), mengungkapkan, Ia tidak begitu yakin bisa menghadirkan M. Atiatul Muqtadir di Harlah UKM-PI dan Riset, di tengah pandemi apalagi tidak memiliki kontak WhatsAppnya.
“Kami memang tidak punya nomer WAnya, jadi kami menggunakan via email, dan Alhamdulillah respon Mas Fathur luar biasa. Latar belakang Mas Fathur yang seorang dokter, tentu hal yang meyakinkan beliau karena kami sepakat untuk memprioritaskan protokol kesehatan, utamanya semua peserta wajib untuk memakai masker dan jaga jarak. Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil menghadirkan Mas Fathur di Hari Lahir UKM-PI dan Riset saat ini,” ungkapnya.
Ach. Syahidi Toha (TIPS/6), selaku ketua umum UKM PI dan Riset mengungkapkan, kesulitannya saat mengundang M. Atiatul Muqtadir ialah harus melalui beberapa tahapan. Sebab, pemateri masih mempertimbangkan beberapa hal dikarenakan kondisi masih pandemi.
“Proses mengundang Mas Fathur melalui beberapa tahap, ada monitoring, kesepakatan, dan Mas Fathur tidak langsung meng-iyakan, dikarenakan sekarang masa pandemi,” ujarnya.
Pria kelahiran Palembang tersebut, sangat berharap mahasiswa IAIN Madura mampu bersaing di era milenial ini, dalam hal apapun.
“Berkontribusilah sebagai insan akademis yang kemudian mengaplikasikan ilmunya untuk masyarakat yang seluas-luasnya,” harap fathur saat di wawancarai secara virtual.
Atika Qurrotul Aini, selaku peserta pada seminar tersebut mengatakan, Ia sangat semangat mengikuti seminar yang di adakan oleh UKM-PI dan Riset. Mahasiswa dari Gresik tersebut rela menempuh perjalanan jauh demi mengikuti seminar itu.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada UKM-PI dan Riset karena sudah mengundang kak Fathur, karena memang dari dulu suka liat dia di Instagram atau TV, semangatnya untuk bangsa begitu besar. Jadi, saya terobsesi untuk datang ke Madura,” ungkapnya berbinar saat di wawancarai setelah seminar berlangsung. (Rsta dan Zlfa).