Surat edaran stadium general |
IAIN Madura- Studium general di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura memang telah menjadi tradisi akademik bagi kalangan Mahasiswa khususnya Jurusan Tarbiyah. Seluruh Mahasiswa dari berbagai prodi mengikuti Stadium General atau yang biasa disebut kuliah umum. Acara ini biasanya dilaksankan pada pukul 07.00 -12.00 bertempat di Aula IAIN madura.
Antusias mahasiswa dalam berbagai prodi tentunya sangat besar, akan terlaksananya acara ini, namun terdengar isu bahwa Stadium General bagi jurusan Tarbiyah telah terjadi kemoloran dalam jangka waktu yang sangat lama.
Bilqis (TBI/1) mengatakan, Stadium general kurang efektif karena semua jurusan bisa menetapkan tanggal waktunya dan melaksanakannya. Ia menilai, molornya pelaksanaannya sudah parah, karena semester ganjil sudah berjalan selama beberapa periode. Menurutnya, alangkah lebih baiknya stadium general dilaksankan dari jauh-jauh hari sebelumnya. “Sepertinya stadium general ini kurang serius.selalu terjadi penundaan, dan bahkan sudah ditunda 3 kali,” Ungkap Mahasiswi asal Sumenep itu kepada Kru.
Senada dengan Bilkis, Abdul Ghafur (MPI/5) berpendapat akan molornya stadium general dikarenakan faktor ketua jurusan (kajur) Tarbiyah sedang sakit, tidak ada persiapan dari staf-staf Tarbiyah dikarenakan disibukkan oleh dekatnya UTS, dan adanya kesibukan-kesibukan lain semisal peng-akreditasian PAI dan sebagainya yang berada dalam naungan kajur, sehingga menurutnya dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut terjadilah bentrokan-bentrokan yang melibatkan kajur.
Terkait isu akan molornya stadium general Edi Susanto angkat bicara. Ia menuturkan, studium general sesungguhnya tidak molor. Pasalnya, pihak pemateri nya saja yang menunda. Ia mengaku, pernah mengundang Prof. DR. Husmiyatus Salamah. “Bu Husmiyah menunda sampai 2 kali karena alasan sakit, sampai akhirnya beliau tidak sanggup, baru diganti oleh KH. Musleh Adnan, tanggal sekian ditentukan, namun tiba-tiba beliau juga sakit masuk rumah sakit, nah itu awalnya samawiyah kan, jadi hak aral yang tidak direncanakan tapi oleh yang maha kuasa diberi sakit, beliau opname, setelah keluar baru bisa menentukan besok, ini hari dari KH. Adnan, yang saya ketahui seperti itu,” tutur Kepala Jurusan Tarbiyah tersebut. Ketika ditanya mengenai apakah tanggal pelaksanaan Stadium General sudah di sosialisasikan kepada seluruh Mahasiswa Jurusan Tarbiyah dia menjawab bahwa pensosialisasian tersebut sudah terlaksana.
Sementara itu, Mohammad Thoha selaku sekretaris Jurusan Tarbiyah mengungkapkan, molornya palaksanaan studium general itu karena kebijakan dari pusat yang merubah jadwal Stadium General disemua jurusan yang asalnya dari dulu-dulu pada hari-hari pertama minggu pertama, biasanya hari pertama pada permulaan pekan efektif. “Tapi kebijakan dari pimpinan dan warek 1 diberi keluasan untuk menyelenggarakan selama dalam masa pekan efektif dalam semester ini, alasannya pertama agar lebih siap dan lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
“Saya ingat betul, pak rektor selalu nanyak ke saya tentang K. Musleh, beliau bilang ya sudah kita tetep tunggu sampai beliau sembuh, saya menawarkan alternatif kepada pak rektor dan pak Taufiq raden juga menawarkan. Tapi kata pak rektor sudah kita akan mempertajam akhlaqul karimah kebelakang, tetap sampean saya beri tugas untuk menyampaikan salam saya dan saya tetap menunggu,,ya sudah hari itu saya balik ke rumah sakit, setiap saya sampek malu, akhirnya saya kontak-kontak dan saya masih di Surabaya, dan akhirnya K. Musleh bilang saya bisa tanggal 10,“ Ungkapnya.
Jadi Stadium General untuk jurusan Tarbiyah akan dilaksanakan pada tanggal 10 oktober 2018, akan tetapi bukan hal itu yang menjadi kegelisahan para Mahasiswa Tarbiyah melainkan adanya rumor pembatasan kuota bagi para mahasiswa yang ingin hadir pada Stadium general yakni hanya mengikut sertakan 1.500 peserta.
Mengenai pembatasan peserta dalam Stadium General, Kepala Kajur hanya menyatakan bahwa Stadium General itu hanya diperuntukkan bagi Mahasiswa Baru, namun bukan tidak boleh bagi mahasiswa lama, hanya saja dikhususkan bagi mahasiswa baru, dikarenakan mahasiswa lama sudah melaksanakan Stadium General sebelumnya.
Berbeda dengan Edi, Thoha justru tidak setuju dengan pembatasan itu. “Jadi ada wacana suruh membatasi semester 1, tapi saya berargumen, jangan-jangan dibatasi karena ini namanya general siapapun yang datang duluan selama kapasitas gedung itu masih menampung, silahkan, karena beda sekali atmosfirnya beda sekali syari’ah itu mahasiswanya biasanya hanya 500 sekian jadi separuh, kita ini punya 4.000 sekian, mau diterima semua taruh dimana tidak diterima itu haknya mahasiswa, akhirnya disiasati jalan tengah, panitia hanya menyediakan 1.500 kupon, meski kupon habis mahasiswa mau masuk tetapa berhak tapi tidak dapat kupon lagi dari panitia,” Kata laki-laki yang akrab disapa Thoha. Dan yang dibatasi menurutnya adalah kupon bukan mahasiswanya.
Terkait dengan isu lainnya yang terdengar seperti halnya isu tentang tidak adanya tema dan pemateri yang diusung dari lokal, dan informasi yang kami peroleh mengenai tema dari Sekjur Tarbiyah “Pada waktu itu kita bersama-sama ke pak rektor, ini kronologinya. Pak rektor dengan sikapnya pelan,” sudah kita mengarah kepada penajaman visi pertama kita religius” beliau langsung narik kertas nulis “ K. Musleh cari waktu sampean ke K. Musleh, ini Pembinaan Akhlaqul Karimah Pada Calon Pendidik Dan tenaga Kependidikan,” tuturnya. (Vita Pos)