![]() |
Ceria: Foto bersama usai acara |
Lpm Activita– Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Kelas E Kelompok 3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura gelar acara Creat Of Story Telling pada mata kuliah Manajemen Event dengan tema “Menumbuhkan Wahana Edukasi & Kreativitas dengan Mendemonstrasikan Boneka Dongeng Khas Madura” di Multicenter Lt. 2 IAIN Madura. Kamis, (07/11/19).
Acara tersebut dihadiri oleh dosen MPI, Senioritas MPI, Undangan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan sejumlah mahasiswa MPI.
Lia Utari (MPI/5) selaku menuturkan, tujuan diadakannya acara ini untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi pada diri mahasiswa tentang cara membuat boneka dongeng. “Kami ingin peserta mengetahui tentang cara membuat boneka dongeng, khususnya boneka Pak Sakera,” jelas ketua panitia.
Ia berharap, semoga dengan terselenggaranya event tersebut mahasiswa bisa lebih kreatif lagi khususnya dalam mengembangkan budaya madura. “Harapan kami agar mahasiswa sekarang tidak melupakan budaya madura itu sendiri,” harap mahasiswa yang akrab disapa Lia tersebut.
Sementara itu Moh Ilzam (MPI/5) mengungkapkan, adanya mata kuliah manajemen event seperti ini sangat menambah wawasan mahasiswa, bagaimana mengelola acara dengan benar, baik dan efektif. “Disini kita belajar cara membuat dan mengatur sebuah event,” ungkap salah satu panitia acara tersebut.
Lebih lanjut ia membeberkan, persiapan acara ini dilakukan sekitar dua minggu dan boneka yang didemonstrasikan dalam acara ini merupakan hasil karya dari mahasiswa MPI sendiri. “Kami membuat sendiri boneka itu dalam waktu sekitar 2 minggu,” beber mahasiswa yang akrab disapa Ilzam tersebut.
Acara ini mendapat tanggapan dari peserta Nurul Iman (MPI/5) menuturkan, acara yang digelar oleh mahasiswa MPI sangat luar biasa, mewah dan memukau. “Sangat bagus untuk acara kelas, sudah seperti acara HMPS dan UKM,” tutur mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam tersebut.
Rusdiana Navlia selaku dosen pengampu mata kuliah Manejemen Event menuturkan, tujuan diadakannya acara ini agar mahasiswa mempunyai kemampuan yang memadai dalam mengelola sebuah event. “Tujuannya agar nantinya mahasiswa ketika sudah sarjana, dia punya skill. Bisa jadi dia jadi kepala sekolah, jadi Tata Usaha (TU), dan sebagainya,” tuturnya.
Ia berharap, selain kemampuan dalam pekerjaan sampingan, mahasiswa juga harus mampu mampunyai kemampuan dengan keterampilannya. “Harapannya mahasiswa mampu mempunyai skill dari kemampuan selain pekerjaan sampingan dengan keterampilan yang mereka miliki,” harap Rusdiana Navlia tersebut.