Toilet Gedung G IAIN Madura. |
IAIN Madura- Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura keluhkan keterbatasan toilet dan dan tidak berfungsinya sebagian toilet di beberapa gedung seperti di gedung G. Sabtu, (01/12).
Mukhlashin, selaku mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 5 memaparkan, bahwa semakin meningkatnya jumlah mahasiswa IAIN Madura dari tahun ke tahun membuat jumlah toilet di setiap gedung dirasa kurang, karena sering kali mahasiswa harus antri untuk membuang air, “kadang sebagian mahasiswa ada yang menggunakan toilet karyawan/dosen,” ungkapnya.
Adanya toilet yang kurang bersih membuat mahasiswa yang lewat disekitarnya harus menutup hidung. Pasalnya, bau tidak sedap yang berasal dari toilet membuat mahasiswa kurang nyaman. Hal ini disebabkan oleh pengguna yang kurang bertanggung jawab ketika usai menggunakan toilet tersebut. Selain itu, kurangnya pengawasan oleh petugas gedung membuat kondisi toilet tersebut kurang bersih, “saya harap antara pengguna dan petugas sama-sama menjaga, demi kenyamanan bersama,” harap mahasiswa semester 5 tersebut.
Kholilah, selaku mahasiswa jurusan Syari’ah prodi Konseling Penyiaran Islam (KPI) semester 3 menjelaskan bahwa adanya toilet di tiap gedung memang sangat dibutuhkan agar tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan tidak merepotkan mahasiswa jika harus mencari toilet. Selain itu, mahasiswa seharusnya setelah membuang air disiram dengan bersih dan petugas juga harus lebih peka lagi mengenai kebersihan toilet, “saya rasa keduanya sama-sama memiliki peran dalam menjaga kebersihan toilet,” jelasnya.
Junaidi, selaku petugas gedung G menjelaskan, untuk gedung lokal G tidak difungsikan karena spitingnya penuh akibat air dari tetangga yang masuk, jadi kalau dikuras satu atau dua hari sudah penuh. Sedangkan biaya untuk menguras bisa menghabiskan Rp 600.000,- sampai Rp 700.000,- “petugas pusat pernah menyuruhnya, tapi saya melarang karena percuma sehari semalam sudah penuh,” ungkapnya.
Renovasi terhadap toilet di gedung G telah dimusyawarahkan. Petugas gedung G telah menghadap pimpinan dan petugas pusat untuk merenovasi. Akan tetapi, mengenai waktu akan dilaksanakan renovasi tersebut, petugas belum mengetahui.
Adapun mengenai toilet yang berbau, untuk lokal G petugas gedung telah memberi pengharum di toilet, seperti karbon dan pengharum yang permanen. Toilet yang berbau disebabkan oleh mahasiswa yang tidak bertanggung jawab ketika menggunakan toilet tersebut, “saya harap mahasiswa sadar, karena kenyamanan kembali pada mahasiswa,” harap petugas gedung lokal G tersebut. (fav,tri,ishq)