Activita.co.id Mahasiswa adalah salah satu manusia yang beruntung. Hal ini dikarenakan mereka dapat menuju ke jenjang yang lebih tinggi, mengembangkan segala potensi, dan ambisi untuk meraih mimpinya.
Banyak orang yang dapat duduk di Perguruan Tinggi dan mendapat gelar sebagai seorang mahasiswa, namun tidak banyak yang benar-benar menduduki perannya sebagai mahasiswa.
Banyak pola pikir yang akan ditemukan, inspirasi yang tercipta, dan pastinya banyak hal unik ketika setiap kubu bergabung menjadi satu.
Mahasiswa kerap kali mengeluh dengan kewajibannya sendiri. Bagaimana bisa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut dipicu oleh pola pikir yang keliru. Hal ini dibuktikan ketika dosen memberikan tugas, sebagian mahasiswa mengeluh akan tugasnya.
Bahkan tidak jarang ada yang mengatakan bahwa dosen tidak memikirkan kesibukan para mahasiswanya. Jika kita mengacu pada logika bukankah tugas dari dosen adalah kewajiban yang harus dilaksanakan? Kita dapat menganalogikan mahasiswa dengan seorang kuli bangunan. Seorang kuli bangunan harus mengemban tugasnya mulai dari memikul semen dan menyusun batu bata, hingga menjadi sebuah bangunan yang diinginkan. Tidak berbeda jauh dengan mahasiswa harus menulis makalah, artikel, dan menyusun naskah, itu semua adalah tugas sekaligus kewajiban. Akan sangat disayangkan ketika semua kewajiban tersebut hanya dilihat dari sebelah mata.
Sebagai mahasiswa harusnya sadar bahwa segala hal dapat meningkatkan pola pikir dan potensi yang ada di dalam diri kita. Hal tersebut juga merupakan tanggungan yang wajib untuk kita selesaikan, bukan malah mengeluh apalagi sampai mencaci dosennya.
Wayne Dyer pernah berkata “Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi, jika kita ingin mengubah hidup, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita.”
(Dani, Harirah, Navil/Activita)