Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel Lawas · 20 Des 2014 17:30 WIB ·

Mabheres Kerrong: Temu Alumni Lintas Angkatan


 Mabheres Kerrong: Temu Alumni Lintas Angkatan Perbesar

Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asy’ari yang merupakan alumni STAIN Pamekasan, memberikan sambutan mewakili para alumni

STAIN Pamekasan mengadakan temu alumni akbar bertajuk “Mabheres Kerrong” pada hari Sabtu (20/12) di Auditorium kampus yang baru saja selesai direnovasi. Temu alumni akbar ini ditujukan kepada alumni lintas angkatan, baik alumni IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah Pamekasan (saat masih menjadi Fakultas Cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya) yang berlokasi di Jalan Brawijaya  maupun alumni STAIN Pamekasan yang berlokasi di Kecamatan Tlanakan, mulai angkatan tahun 1970 hingga tahun 2014.

Dalam temu alumni ini hadir para alumni dari berbagai angkatan dan dari beragam profesi. Ada yang berkiprah di dunia akademisi, birokrasi pemerintah, politisi hingga wirausahawan. Diantaranya adalah Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asyari, Kepala Kantor Kemenag Pamekasan HM Juhedi, Ketua Komisi 1 DPRD Pamekasan Ismail dan anggota DPRD Sumenep Abrari Mannan. Sebanyak lebih dari 300 alumni menghadiri acara ini.

Dalam sambutannya, Khalil Asyari mengatakan bahwa performa STAIN Pamekasan sejak ia kuliah (tahun 1986) sampai sekarang grafiknya terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ia melanjutkan, banyak alumni yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya di Madura namun juga di luar Madura. Pria asal Sampang ini juga sangat mendukung proses alih status STAIN ke IAIN. Menurutnya, dengan adanya alih status, kiprah kampus kepada masyarakat juga akan meningkat.

“Tidak ada wabup, tidak ada ketua komisi, tidak ada kepala kemenag, namun yang ada disini adalah alumni STAIN Pamekasan,” ujarnya saat memberikan sambutan mewakili alumni.

Sementara itu, Wakil Ketua III STAIN Pamekasan Atiqullah mengatakan, kini STAIN Pamekasan telah mengalami transformasi yang pesat. Terkait dengan proses alih status menuju IAIN, kata Atiqullah, pada 23 Desember 2014 STAIN Pamekasan diundang Kementerian Agama RI Jakarta untuk presentasi alih status STAIN Pamekasan menjadi IAIN Madura.

Temu alumni yang berbarengan dengan turunnya hujan ini menampung aspirasi, saran serta ide dari para alumni untuk kemajuan STAIN Pamekasan, utamanya tentang peralihan status STAIN Pamekasan menjadi IAIN yang sedang dalam proses. Banyak sumbangan pemikiran yang disampaikan alumni, mulai dari peningkatan kualitas lulusan dengan memberikan beragam pembinaan, penanaman jiwa kewirausahaan pada mahasiswa agar tidak ada lulusan yang menjadi pengangguran, mendata potensi alumni, juga saran untuk memprioritaskan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi Kabupaten Pamekasan dan Madura.

Khoirul Anam, alumni yang saat ini menjadi fotografer mengusulkan agar STAIN Pamekasan memanfaatkan social media secara maksimal, selain mengikuti perkembangan zaman, juga agar memudahkan komunikasi antara kampus dengan mahasiswa dan alumni. “Penggunaan social media sangat penting agar mahasiswa maupun alumni bisa lebih mudah untuk berinteraksi dengan kampus,” ucapnya.

Sementara itu, Abdul Hamid, alumni angkatan 1991 dari Bangkalan menyarankan agar STAIN Pamekasan mempunyai ciri khas yang membedakan dengan kampus lain. Dengan adanya ciri khas, lanjutnya, maka kampus plat merah ini akan memiliki daya tarik yang lebih luas. “Tentang nama saya mengusulkan agar nama IAIN tidak hanya mewakili Pamekasan, tapi juga Madura, kalau IAIN ini mau besar,” katanya.

Beberapa nama diusulkan oleh para alumni untuk alih status menjadi IAIN. Ada yang mengusulkan IAIN Madura, IAIN Ronggosukowati, IAIN Sayyid Yusuf, dan beberapa nama lainnya. Usulan nama tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan untuk menentukan nama IAIN saat proses alih status.

Moh.Romli, ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) STAIN Pamekasan mengatakan, kepengurusan IKA bersama dengan pihak kampus akan membentuk kepengurusan baru setelah temu alumni, untuk menggantikan pengurus saat ini. Dalam temu alumni akbar, dipilih juga koordinator alumni untuk tiap kabupaten di Madura, juga koordinator alumni di luar Madura.
(SNJ)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Artikel Lawas · 20 Des 2014 17:30 WIB ·

Mabheres Kerrong: Temu Alumni Lintas Angkatan


 Mabheres Kerrong: Temu Alumni Lintas Angkatan Perbesar

Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asy’ari yang merupakan alumni STAIN Pamekasan, memberikan sambutan mewakili para alumni

STAIN Pamekasan mengadakan temu alumni akbar bertajuk “Mabheres Kerrong” pada hari Sabtu (20/12) di Auditorium kampus yang baru saja selesai direnovasi. Temu alumni akbar ini ditujukan kepada alumni lintas angkatan, baik alumni IAIN Sunan Ampel Fakultas Tarbiyah Pamekasan (saat masih menjadi Fakultas Cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya) yang berlokasi di Jalan Brawijaya  maupun alumni STAIN Pamekasan yang berlokasi di Kecamatan Tlanakan, mulai angkatan tahun 1970 hingga tahun 2014.

Dalam temu alumni ini hadir para alumni dari berbagai angkatan dan dari beragam profesi. Ada yang berkiprah di dunia akademisi, birokrasi pemerintah, politisi hingga wirausahawan. Diantaranya adalah Wakil Bupati Pamekasan Khalil Asyari, Kepala Kantor Kemenag Pamekasan HM Juhedi, Ketua Komisi 1 DPRD Pamekasan Ismail dan anggota DPRD Sumenep Abrari Mannan. Sebanyak lebih dari 300 alumni menghadiri acara ini.

Dalam sambutannya, Khalil Asyari mengatakan bahwa performa STAIN Pamekasan sejak ia kuliah (tahun 1986) sampai sekarang grafiknya terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ia melanjutkan, banyak alumni yang berkiprah di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya di Madura namun juga di luar Madura. Pria asal Sampang ini juga sangat mendukung proses alih status STAIN ke IAIN. Menurutnya, dengan adanya alih status, kiprah kampus kepada masyarakat juga akan meningkat.

“Tidak ada wabup, tidak ada ketua komisi, tidak ada kepala kemenag, namun yang ada disini adalah alumni STAIN Pamekasan,” ujarnya saat memberikan sambutan mewakili alumni.

Sementara itu, Wakil Ketua III STAIN Pamekasan Atiqullah mengatakan, kini STAIN Pamekasan telah mengalami transformasi yang pesat. Terkait dengan proses alih status menuju IAIN, kata Atiqullah, pada 23 Desember 2014 STAIN Pamekasan diundang Kementerian Agama RI Jakarta untuk presentasi alih status STAIN Pamekasan menjadi IAIN Madura.

Temu alumni yang berbarengan dengan turunnya hujan ini menampung aspirasi, saran serta ide dari para alumni untuk kemajuan STAIN Pamekasan, utamanya tentang peralihan status STAIN Pamekasan menjadi IAIN yang sedang dalam proses. Banyak sumbangan pemikiran yang disampaikan alumni, mulai dari peningkatan kualitas lulusan dengan memberikan beragam pembinaan, penanaman jiwa kewirausahaan pada mahasiswa agar tidak ada lulusan yang menjadi pengangguran, mendata potensi alumni, juga saran untuk memprioritaskan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi Kabupaten Pamekasan dan Madura.

Khoirul Anam, alumni yang saat ini menjadi fotografer mengusulkan agar STAIN Pamekasan memanfaatkan social media secara maksimal, selain mengikuti perkembangan zaman, juga agar memudahkan komunikasi antara kampus dengan mahasiswa dan alumni. “Penggunaan social media sangat penting agar mahasiswa maupun alumni bisa lebih mudah untuk berinteraksi dengan kampus,” ucapnya.

Sementara itu, Abdul Hamid, alumni angkatan 1991 dari Bangkalan menyarankan agar STAIN Pamekasan mempunyai ciri khas yang membedakan dengan kampus lain. Dengan adanya ciri khas, lanjutnya, maka kampus plat merah ini akan memiliki daya tarik yang lebih luas. “Tentang nama saya mengusulkan agar nama IAIN tidak hanya mewakili Pamekasan, tapi juga Madura, kalau IAIN ini mau besar,” katanya.

Beberapa nama diusulkan oleh para alumni untuk alih status menjadi IAIN. Ada yang mengusulkan IAIN Madura, IAIN Ronggosukowati, IAIN Sayyid Yusuf, dan beberapa nama lainnya. Usulan nama tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan untuk menentukan nama IAIN saat proses alih status.

Moh.Romli, ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) STAIN Pamekasan mengatakan, kepengurusan IKA bersama dengan pihak kampus akan membentuk kepengurusan baru setelah temu alumni, untuk menggantikan pengurus saat ini. Dalam temu alumni akbar, dipilih juga koordinator alumni untuk tiap kabupaten di Madura, juga koordinator alumni di luar Madura.
(SNJ)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Goals Budayakan Literasi; Fradiksi IAIN Madura Sukses Laksanakan Train B KIP-K 2024

31 Desember 2024 - 12:03 WIB

Fradiksi IAIN MADURA 2024

Perbankan Syariah IAIN Madura Rayakan Anniversary Ke-15

29 Desember 2024 - 13:24 WIB

Hari Lahir Perbankan Syariah

Penguatan Komitmen di HARLAH PSBD yang ke 4

21 Desember 2024 - 14:14 WIB

Hari Lahir Ke-4 PSBD 2024

Ini Dia Harapan Wisudawan Terbaik terhadap UIN Madura ke Depan

10 Desember 2024 - 06:23 WIB

Lulusan Terbaik IAIN Madura 2024

Penjagaan Kurang Ketat, Sepeda Mahasiswa IAIN Madura Raib 

9 Desember 2024 - 08:17 WIB

Pencurian Sepeda Motor

PGMI Adakan Diklat Guna Bekal Bersaing Jadi Guru Profesional 

8 Desember 2024 - 13:05 WIB

Diklat PGMI 2024
Trending di Liputan Khusus