![]() |
Foto mahasibeasiswa unggulan dari Kemenag yang diperolehnya ia bisa lebih fokus pada perkuliahan. |
IAIN MADURA-Burdatun Warida mahasiswi yang dinobatkan sebagai wisuda terbaik sarjana S1 di IAIN Madura tahun akademik 2018/2019 itu ternyata berasal dari kepulauan Mandangin, Kabupaten Sampang, Madura. Dengan naik kapal dan menghabiskan waktu 1 jam setengah ia bisa menyebrangi laut dan sampai di tempat tinggalnya, Sabtu (8/12/2018).
Berangkat dari latar belakang keluarga yang broken home tidak sedikitpun mengurangi rasa optimisme dalam dirinya untuk giat belajar dan berkarya, karena yang membiayai selama dia sekolah adalah bapak tirinya yang merantau ke negeri Jiran Malaysia.
“Malah saya menjadi semangat dan membuktikan kepada bapak saya bahwa kerja kerasnya tidak sia-sia menyekolahkan saya.” Ujarnya pada saat di wawancara lewat via whatsapp.
Mahasisiwi jurusan Management Pendidikan Islam (MPI) itu mengaku sangat bahagia dan haru bercampur sedih saat dinobatkan menjadi wisudawan terbaik, pasalnya bapak tiri yang sangat menyayanginya melebihi bapak kandung tidak bisa hadir menyaksikan prestasi yang ia raih.
“Bapak pulangnya tanggal 15 Desember ini. Saya mikir kenapa gak sebelum saya wisuda biar kebahagiaannya lengkap.” Tutur wanita yang sering di sapa Rida itu.
Anak seorang TKI itu menjadi predikat wisudawan terbaik dari 1.260 mahasiswa dengan raihan IPK 3,75. Bukan hanya itu, dia memang sudah sering menjadi ranking satu saat masih duduk di bangku sekolah dulu.
Alumni LPM Activita itu mengatakan, dengan beasiswa kelas unggulan yang diperoleh dari kemenag ia bisa lebih fokus pada perkuliahan. Rida juga mengungkapkan tentang rahasia di balik predikat wisudawan terbaiknya.
“Kebiasaan saya setiap harinya membaca buku dan kalau saya ada tugas hari ini saya usaha cari bahan buat ngerjain tugas hari ini tanpa menunggu nanti malam atau besok.” Jelasya.
Selama ini yang menjadi motivasi hidup Rida hanyalah perjuangan kedua orang sehingga ia harus membuktikan bahwa anak pulau juga harus bisa sukses seperti anak kota.
“Saya mau membuktikan pada bapak, soalnya tidak sedikit orang yang kayaknya ngetawain bapak tiri saya karena dia mau membiayai saya sampai kuliah. Nah itu yang bikin saya semangat.” Tegasnya.
Burdatun juga berharap, mudah-mudahan kisah perjuangannya bisa menginspirasi mahasiswa lainnya. (Kholisin)