Activita.co.id – Menanggapi keluhan mahasiswa terkait ketiadaan transportasi, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Mahasiswa (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Masyhur Abadi, memberikan kejelasan, Ahad (03/07/2022).
Masyhur mengungkapkan bahwa pemberangkatan Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) Kolaboratif dari tempat pembekalan ke pulau dan dari pulau ke pemondokan, untuk IAIN Madura akan ada insentif dari kampus.
“Peserta KPM Kolaboratif dari IAIN Madura menuju Pulau Giligenting akan ada insentif dari pihak kampus sebesar Rp. 100.000, pulang-pergi,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa LPPM IAIN Madura akan mentransfer uang sebagai ganti ongkos ke rekening masing-masing peserta setelah KPM selesai.
“Nanti akan kami ganti. Sebab prosedurnya, harus ada bukti sebelum anggaran itu dicairkan. Akan kami transfer setelah KPM,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang peserta KPM Kolaboratif IAIN Madura, Ani Wulandari mengatakan bahwa harusnya biaya transportasi pulang pergi langsung dibayarkan waktu pemberangkatan.
“Uang 100 itu langsung diberikan ke Dosen Pendamping Lapangan (DPL) atau ketua kelompok. Jangan ke rekening. Bahkan saya merasa itu belum jelas adanya. Kalau biaya pemberangkatan ini masih mahasiswa yang bayar dulu, sama saja kampus ngutang ke mahasiswa,” tegas mahasiswi Ekonomi Syariah (ES) tersebut.
Tanggapan lain datang dari Agus Naedi, mahasiswa Akuntansi Syariah (AS) itu menyarankan agar kampus seharusnya melakukan perjanjian tertulis.
“Agar kami bisa memastikan, seharusnya ada perjanjian tertulis, kalau perlu bermaterai dengan pihak-pihak terkait. Sehingga sifatnya jelas,” tuturnya. (Fatimatuz Zahroh/Activita)