Fokus: peserta menyimak jalannya acara |
STAIN Pamekasan-Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima-Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Sekoah Tinggi Agama Isam Negeri (STAIN) Pamekasan menggelar peresmian program Bright English Of Talented program (Better) “Launching Better Program” yang bertempat di Auditorium STAIN Pamekasan pada Rabu lalu (28/03).
Acara tersebut dirangkai dengan penampilan mahasiswa dari masing-masing kelas TBI angkatan tahun 2017/2018. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Abdul Karim, ketua panitia bahwa acara ini lebih dikhususkan kepada anggota BETTER, pengurus HIMA TBI, dan segenap undangan. Bahkan, mahasiswa TBI yang tidak ikut BETTER juga boleh mengikuti acara tersebut. “Akan tetapi lebih ditekankan kepada yang ikut BETTER,” papar pemuda tersebut. Karena panitia khawatir mahasiswa yang ikut acara tersebut pasti meminta surat dispen.
Sebagai program peresmian pertama kali, acara ini mempunyai tiga tujuan. Pertama, melekatkan tali silaturrahmi antara senioritas, junioritas dan anggota BETTER. Kedua, untuk memberikan pelatihan mental kepada peserta didik, dengan adanya penampilan maka akan mengasah kepercayadirian anggota. Ketiga, untuk memberikan kesan yang indah bagi jajaran junioritas dalam program HIMA TBI, karena BETTER sudah dilegaisasikan sebagai program resmi HIMA TBI.
Peresmian program BETTER sudah mendapat izin dari atasan STAIN. “Banyak para dosen seperti pak Mosleh mengatakan bahwa silahkan BETTER disahkan,” tambah Karim kepada anggota UKK LPM Activita. Bahkan yang menjadi tolak ukur dari peresmian program ini karena sudah mendapat banyak dukungan dari para atasan STAIN Pamekasan, khususnya para dosen TBI.
Meskipun acara berjalan dengan lancar, tetapi acara tersebut tidak terlepas dari masalah yang dihadapi baik itu dari kepanitiaan ataupun dari undangan. “kekurang siapan dari panitia keacaraan, seperti ketika pemotongan tumpeng masih belum ada persiapan,” tutur Hasbullah sebagai ketua HIMA TBI.
Akan tetapi, dilihat dari undangan yang hadir, hanya ada beberapa undangan yang hadir, termasuk ketua STAIN juga tidak menghadiri acara tersebut. “Hampir keseluruhan dosen yang diundang tidak hadir, sedangkan pak Qosim tidak hadir karena ada audiensi atau demo,” jelas ketua panitia. Hal ini tidak menyebabkan acara tidak jadi dilaksanakan hanya pelaksanaan acara yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. (bie)