![]() |
Berkumpul : peserta saat gelar FGD |
IAIN Madura, Activita– Setelah 2 Minggu lakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), Posko 27 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura luncurkan produk gula guluk manjung dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Desa Guluk Manjung, Kec. Bluto, Kab. Sumenep. Jumat (19/07/19) kemarin.
Haikal (MPI/7) selaku Kordinator Desa (Kordes) Mengungkapkan, gula merah merupakan aset ekonomi masyarakat Desa Bluto yang dikelola secara home industri. “Kami mencoba untuk mengumpulkan produsen gula merah di desa ini untuk bekerja sama dan menyepakati akan adanya program ini,” ungkap mahasiswa semester 7 tersebut.
Senada dengan itu, Ali Imron (KPI/7) menuturkan, di desa tersebut terdapat banyak siwalan yang diolah oleh masyarakat menjadi gula merah, namun proses pengemasan dan pemasaran masih sederhana. “Penjualan dan penghasilan gula merah itu-itu saja. Sehingga ini menjadi daya tarik kami untuk dijadikan program pemberdayaan,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, terdapat dua trobosan yang akan dilakukan oleh peserta KPM Posko 27. “Pertama, kami akan mengemas gula merah secara menarik dan modern yang di beri label dangan Brand “GULA MERAH GULUK MANJUNG” supaya dapat mengenalkan produk tersebut secara luas. Kedua akan memasarkan produk secara online di Instagram, FB Page dan online shop, namun tetap juga dipasarkan secara konvensional seperti biasa,” imbuh mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) tersebut.
Program ini diharapkan dapat memberikan inovasi kepada masyarakat untuk dijadikan industri kreatif dan serta meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Guluk Manjung. “Semoga produk ini bisa meningkatkan penghasilan masyarakat di bidang ekonomi,” harap Ali Imron.
Pemberdayaan ini mendapat respon positif dari perangkat desa. Mudhary Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Desa Guluk Manjung mengungkapkan, bersyukur dan mendukung adanya program yang dilakukan oleh peserta KPM Posko 27 IAIN Madura di Desa Guluk Manjung. “Saya sangat mendukung program adik-adik KPM Posko 27 ini. Apabila program ini berjalan dengan baik, maka Perangkat desa dan masyarakat akan melanjutkan juga akan terus malakukan mengembangan untuk kesejahteraan produsen gula merah di desa ini” ujarnya. (an/tri)