Pekatnya malam meredupkan mata
Mengesampingkan hewan yang berlalu lalang dalam mensyairkan kicauan syahdunya
Tuliku menghampiri dan memudarkan kicauan syahdu itu
Lemas lemas dan lemas
Jasadku lemas dalam kantukku
Dengan rintihan hujan meyelimuti gerahku
Melelapkan bulir kesucian terbang kealam mimpi
Menghadirkan beribu bayang yang ku sangka nyata
Tak ku kira itu hanya ilusi
yang sering kali hadir dalam impian impian hati yang menggeram akan sampainya padanya
Bayang oh bayang
Akankah kau hanya terus menjadi bayangan dalam arah pikiranku
Tak maukah kau muncul didepan tatapan mata keyataan
Aku merindukanmu
Aku merindu pada pandangan yang terbentuk dan terbentak dimata nyata
Harapan demi harapan ku sinyalirkan dengan do’a
Bersama keinginan akan tumbuhnya benih capai yang terlukiskan dalam hayat ini
Oh……pelelapku
Bangunkan aku, bangunkan jiwa ragaku
Untuk menciptakan khayal yang mengebu gebu
Dan mencetak dalam wadah kenyataan