STAIN Pamekasan- Mahasiswa STAIN Pamekasan sering kali melakukan peribadatan di Masjid kampus. Kebersihan dan kesucian area masjid tentu penting dan harus dijaga. Pada selasa, 1 November kemarin, kru Vita Pos melakukan pemantauan terhadap masalah tersebut. Tidak adanya batas antara kamar mandi dengan masjid menjadi perhatian bagi kebanyakan mahasiswa.
Seperti yang di ungkapkan oleh Mualifah, salah satu mahasiswi STAIN Pamekasan berpendapat bahwa banyak sekali kekurangan sarana prasarana di sana. “Kalo malam hari ada beberapa lampu yang tidak menyala. Juga tabir sampai saat ini pun belum juga dipasang,” ujarnya. Selain itu, lanjutnya, ketika ada pertemuan di masjid, disana terdapat kotoran yang masuk dalam kategori najis. “Perlu adanya kesadaran diri sebagai pengguna masjid untuk selalu menjaga kebersihan dan kesucian tempat beribadah.” Pungkas Mualifah.
Hal itu juga selaras dengan apa yang di ungkapkan oleh Imroatus Shalihah (MPI/1). Ia mengatakan, Kesucian masjid kampus perlu dipertanyakan. Karena dirinya pernah melihat cara bersuci pengguna. Menurut Imroah, masjid itu perlu disucikan atau dibersihkan kembali. “Ada salah satu dari penggunanya yang keluar dari kamar mandi tanpa membasuh kaki lagi, dan karena tidak ada pembatas antara jalan dari kamar mandi kemasjid.” Tambahnya.
Mengenai kesucian kampus banyak sekali mahasiswa yang masih meargukannya. Namun ada juga yang memiliki pendapat berbeda tentang kebersihan dan kesucian kampus. “Saya rasa masjid di kampus itu suci. Karena di lihat dari dhahirnya, saya tidak pernah menemukan ada najis di masjid. Jadi ya… masjid itu bersih dan suci” ungkap Anam, mahasiswa beralamatkan waru barat kepada kru Vita Pos kemarin.
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qori’ dan Dakwah (UKM-IQDA), Khairul Anwar, yang memiliki tugas rangkap sebagai pengurus masjid. Anwar mennjelaskan, dirinya melihat keadaan masjid terutama di bagian kamar mandi sangat memprihatinkan. “Karena kadang ada mahasiswa yang naik ke masjid dengan sepatunya.” Ungkapnya. Ia menegaskan, perihal ini tidak bisa lansung menekan kesalahan kepada pihak pengurus masjid, karena menjaga kesucian masjid adalah tanggung jawab bersama. “Dan untuk masalah ini kita tidak bisa menyalahkan pihak kampus. Karena tentang najis tidaknya masjid adalah tanggung jawab bersama. Kita ya berusaha untuk berhati-hati agar masjid bisa tetap suci dan bersih.” Tegasnya.(Uunk)