Menerjemahkan hidup sebagai makhluk Gusti
Merajut kesekian impian dan pergulatan hidup
Mengangkis kesejukan hingga lahir benih dari setiap kutup
Dua jalan kau pilih
Sebagai penyair dan kiai
Bukan rencana melipat martabat dalam nurani
Ia adalah senyum tuhan
Kepamu dipersandangkan
Dalam perjalanan kanakmu
Terpahat derita setiap relung jiwa
Mengemban perih dan letih
Berjalan dengan darah yang mengalir dari bukitan hati
Maka sekarang kau memetik luka itu dengan senyum
Merasakan kesejukan dengan cinta
Di umurmu yang kian senja
Dengan sejuta cerita dari pelukan dawuh indah
Sukma dan jasadmu mengaroma harum
Serupa buah yang kian ranum
Sementara derita yang sekian tahu kau emban
Seketika lenyap tertepis dan tertelan
Serupa Kembang nawar
Merasup ketubuh mencipta kekar
Pamekasan, 2018