Keluh Kesah Pengunjung Api Alam
Perbesar
Pamekasan – Berbagai keluhan pengunjung Api alam tidak hanya dilontarkan oleh pengunjung dari luar madura saja, tetapi pengunjung dari dalam madura juga melontarkan keluhannya.Termasuk yang berasal dari pamekasan itu sendiri, hal itu terkait dengan kurangnya toilet dan juga mengenai jalan yang sampai saat ini belum diperbaiki. Kami melakukan penelusuran di sekitar api alam untuk mengetahui pendapat warga (26/10).
Kabupaten pamekasan selain dikenal dengan kota pendidikan,ternyata tedapat tempat wisata yang diantaranya adalah Api alam yang terdapat didesa larang tokol kecamatan tlanakan.Api alam ini merupakan satu-satunya yang ada di Madura bahkan di Indonesia pun hanya ada di Pamekasan. Banyak pengunjung yang berdatangan ketempat ini,baik dari Malang, Jakarta,bahkan dari manca negara juga ada.
“Ya pengunjung api alam ini ada yang dari luar madura mas seperti jakarta,malang dan lainnya bahkan kemarin itu ada yang dari malaysia,” tutur Roha (40), laki-laki penjual yang merupakan penduduk setempat kepada reporter LPM Activita saat ditanya di sela-sela kesibukannya berdagang,
Keluhan dilontarkan oleh berbagai pihak baik dari kalangan pengunjung maupun oleh kondektur Bus sekalipun,yang menjadi keluhan bagi mereka adalah terkait kurangnya toilet,jalan yang menuju tempat tersebut padahal karces untuk masuk mahal menurut mereka. “Saya senang bisa menikmati tempat wisata api alam ini, namun kurangnya disini itu toilet.Sebenarnya ada sieh tapi masih kurang,saya pun kebingungan ketika mau ambil wudu’ dan juga untuk buang air besar,” terang Yayak pengujung asal Sampang tersebut.
Yatna,sopir bus yang sering mengantarkan wisatawan ke berbagai tempat wisata yang ada di pulau garam ini juga menuturkan, “Seringkali saya mendengar keluhan dari wisatawan yang diantarkan saya ke sini, kurangnya toilet bahkan mereka menayakan kepada saya mau ambil wudu’ dimana.”
Ia meminta agar jalan tersebut mestinya diperbaiki karena termasuk jalan wisata, sementara karcis masuknya mahal. Kondektur asal Probolinggo itu juga meminta agar pemerintah setempat segera melakukan tidakan dengan merencanakan rehabilitasi atau setidaknya melengkapi kekurangannya.
(crew)
Tulisan ini adalah hasil liputan anggota baru dalam Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar
Artikel ini telah dibaca 4 kali
Keluh Kesah Pengunjung Api Alam
Perbesar
Pamekasan – Berbagai keluhan pengunjung Api alam tidak hanya dilontarkan oleh pengunjung dari luar madura saja, tetapi pengunjung dari dalam madura juga melontarkan keluhannya.Termasuk yang berasal dari pamekasan itu sendiri, hal itu terkait dengan kurangnya toilet dan juga mengenai jalan yang sampai saat ini belum diperbaiki. Kami melakukan penelusuran di sekitar api alam untuk mengetahui pendapat warga (26/10).
Kabupaten pamekasan selain dikenal dengan kota pendidikan,ternyata tedapat tempat wisata yang diantaranya adalah Api alam yang terdapat didesa larang tokol kecamatan tlanakan.Api alam ini merupakan satu-satunya yang ada di Madura bahkan di Indonesia pun hanya ada di Pamekasan. Banyak pengunjung yang berdatangan ketempat ini,baik dari Malang, Jakarta,bahkan dari manca negara juga ada.
“Ya pengunjung api alam ini ada yang dari luar madura mas seperti jakarta,malang dan lainnya bahkan kemarin itu ada yang dari malaysia,” tutur Roha (40), laki-laki penjual yang merupakan penduduk setempat kepada reporter LPM Activita saat ditanya di sela-sela kesibukannya berdagang,
Keluhan dilontarkan oleh berbagai pihak baik dari kalangan pengunjung maupun oleh kondektur Bus sekalipun,yang menjadi keluhan bagi mereka adalah terkait kurangnya toilet,jalan yang menuju tempat tersebut padahal karces untuk masuk mahal menurut mereka. “Saya senang bisa menikmati tempat wisata api alam ini, namun kurangnya disini itu toilet.Sebenarnya ada sieh tapi masih kurang,saya pun kebingungan ketika mau ambil wudu’ dan juga untuk buang air besar,” terang Yayak pengujung asal Sampang tersebut.
Yatna,sopir bus yang sering mengantarkan wisatawan ke berbagai tempat wisata yang ada di pulau garam ini juga menuturkan, “Seringkali saya mendengar keluhan dari wisatawan yang diantarkan saya ke sini, kurangnya toilet bahkan mereka menayakan kepada saya mau ambil wudu’ dimana.”
Ia meminta agar jalan tersebut mestinya diperbaiki karena termasuk jalan wisata, sementara karcis masuknya mahal. Kondektur asal Probolinggo itu juga meminta agar pemerintah setempat segera melakukan tidakan dengan merencanakan rehabilitasi atau setidaknya melengkapi kekurangannya.
(crew)
Tulisan ini adalah hasil liputan anggota baru dalam Diklat Jurnalistik Tingkat Dasar
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus