Keluh Kesah Mengenai Tempat Parkir
Perbesar
|
Sepeda motor yang parkir sembarangan di depan taman kampus |
STAIN Pamekasan-Sejatinya fasilitas kampus tidak hanya menekankan pada proses pembelajaran saja, namun fasilitas yang lain perlu juga adanya perhatian oleh pihak atupun yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Seperti tempat parkir bagi kendaraan mahasiswa ataupun para dosen.
Berdasarkan pantauan crew Vita Pos (30/10), mayoritas mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menaruh kendaraannya di sembarang tempat, ketika ditanyakan, kurangnya lahan untuk tempat parkir menjadi alasan yang sering dilontarkan oleh mereka.
“Ketika teman mahasiswa yang lain menaruh sepedanya sembarang jangan disalahkan, karena mereka kewalahan mau ditaruh dimana wong tempat parkirnya sudah gak muat sedangkan tempat yang disediakan masih perlu dipertanyakan,” tegas Ach. Riadi (PAI/3).
Menanggapi apa yang dikatakan Riadi di atas perlulah diperhatikan, terutama harapan Riadi yang mengatakan bahwa setidaknya ada perhatian oleh pimpinan, dan juga perlu adanya penjagaan sekaligus mengatur penataan yang rapi.
“Ya..ini perlu adanya perhatian oleh pimpinan, sebenarnya kalau memang lahan untuk parkir kurang memadai setidaknya ada petugas yang menjaga sekaligus mengatur kendaraan dengan rapi,” tambahnya.
“Mahasiswa juga perlu menyadari, jika tempat parkir yang disediakan sudah tidak muat, janganlah memarkir sepeda motornya dengan sembraut yakni tidak ceroboh,” tutur Lia Kamelia (MPI/1) kepada reporter vita pos ketika diwawancarai disela sela istirahatnya. Mahasiswa yang akrab disapa Lia itu berharap agar tidak hanya fasilitas diruangan saja yang diperhatikan, tetapi fasilitas seperti parkir yang dianggap sepele juga perlu adanya perhatian oleh pimpinan.
“Perhatian terhadap fasilitas itu tidak hanya pada kenyaman mahsiswa dikelas saja. Tetapi diluar juga perlu, misalnya hal yang dianggap sepele pun harus benar benar diperhatikan. Artinya lebih memadai lah, penataanya lebih teratur,” ungkapnya.
Tidak hanya kalangan mahasiswa saja yang memberikan tanggapan terkait dengan kurangnya lahan untuk tempat parkir, tetapi karyawan juga memberikan tanggapan terhadap kurangnya lahan untuk tempat parkir yang tersedia.
“Kesemrawutan atau tidaknya sepeda motor adik-adik mahasiswa itu tergantung kepada kendaraan mereka. Dan juga para adik mahasiswa diharapkan tidak meletakkan sepedanya di tempat dosen. Ya kalau tempat untuk dosen ya untuk dosen bukan untuk mahasiswa, lagian untuk mahasiswa kan sudah tersedia,” ungkap Jamal salah satu satpam di STAIN Pamekasan. Dia berharap dengan minimnya tempat parkir, mahasiswa dapat menata motornya sendiri dengan baik.
Berbagai keluhan, baik dari mahsiswa ataupun karyawan sudah terdengar oleh pihak pimpinan. Kepala Administrasi Bagian Umum (Kabag Umum) STAIN Pamekasan, Kholiq Yadi menuturkan, bahwa dengan keterbatasan tempat parkir yang ada, maka para mahasiswa setidaknya menata kendaraan bermotornya dengan rapi. Dia menambahkan, mahasiswa bisa meletakkan kendaraanya di selatan perpustakaan, karena tempat itu bisa juga dijadikan tempat parkir untuk sementara.
“Dan untuk tempat parkir akan segera diupayakan, tapi masih menunggu gedung pasca sarjana dan juga gedung aula selesai. Namun, fasilitas kenyaman mahasiswa di kelas dalam kegiatan pembelajaran itu lebih penting dari pada tempat parker,” tambahnya.
Kholiq Yadi berharap agar mahasiswa tertib dalam meletakkan kendaraanya, serta tidak sembarangan memarkir kendaraannya. Dia juga menambahkan bahwa tahun 2015 akan dilakukan pembangunan gedung dengan 20 lokal, termasuk tempat parkir. (Gfr)
Artikel ini telah dibaca 10 kali
Keluh Kesah Mengenai Tempat Parkir
Perbesar
|
Sepeda motor yang parkir sembarangan di depan taman kampus |
STAIN Pamekasan-Sejatinya fasilitas kampus tidak hanya menekankan pada proses pembelajaran saja, namun fasilitas yang lain perlu juga adanya perhatian oleh pihak atupun yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Seperti tempat parkir bagi kendaraan mahasiswa ataupun para dosen.
Berdasarkan pantauan crew Vita Pos (30/10), mayoritas mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan menaruh kendaraannya di sembarang tempat, ketika ditanyakan, kurangnya lahan untuk tempat parkir menjadi alasan yang sering dilontarkan oleh mereka.
“Ketika teman mahasiswa yang lain menaruh sepedanya sembarang jangan disalahkan, karena mereka kewalahan mau ditaruh dimana wong tempat parkirnya sudah gak muat sedangkan tempat yang disediakan masih perlu dipertanyakan,” tegas Ach. Riadi (PAI/3).
Menanggapi apa yang dikatakan Riadi di atas perlulah diperhatikan, terutama harapan Riadi yang mengatakan bahwa setidaknya ada perhatian oleh pimpinan, dan juga perlu adanya penjagaan sekaligus mengatur penataan yang rapi.
“Ya..ini perlu adanya perhatian oleh pimpinan, sebenarnya kalau memang lahan untuk parkir kurang memadai setidaknya ada petugas yang menjaga sekaligus mengatur kendaraan dengan rapi,” tambahnya.
“Mahasiswa juga perlu menyadari, jika tempat parkir yang disediakan sudah tidak muat, janganlah memarkir sepeda motornya dengan sembraut yakni tidak ceroboh,” tutur Lia Kamelia (MPI/1) kepada reporter vita pos ketika diwawancarai disela sela istirahatnya. Mahasiswa yang akrab disapa Lia itu berharap agar tidak hanya fasilitas diruangan saja yang diperhatikan, tetapi fasilitas seperti parkir yang dianggap sepele juga perlu adanya perhatian oleh pimpinan.
“Perhatian terhadap fasilitas itu tidak hanya pada kenyaman mahsiswa dikelas saja. Tetapi diluar juga perlu, misalnya hal yang dianggap sepele pun harus benar benar diperhatikan. Artinya lebih memadai lah, penataanya lebih teratur,” ungkapnya.
Tidak hanya kalangan mahasiswa saja yang memberikan tanggapan terkait dengan kurangnya lahan untuk tempat parkir, tetapi karyawan juga memberikan tanggapan terhadap kurangnya lahan untuk tempat parkir yang tersedia.
“Kesemrawutan atau tidaknya sepeda motor adik-adik mahasiswa itu tergantung kepada kendaraan mereka. Dan juga para adik mahasiswa diharapkan tidak meletakkan sepedanya di tempat dosen. Ya kalau tempat untuk dosen ya untuk dosen bukan untuk mahasiswa, lagian untuk mahasiswa kan sudah tersedia,” ungkap Jamal salah satu satpam di STAIN Pamekasan. Dia berharap dengan minimnya tempat parkir, mahasiswa dapat menata motornya sendiri dengan baik.
Berbagai keluhan, baik dari mahsiswa ataupun karyawan sudah terdengar oleh pihak pimpinan. Kepala Administrasi Bagian Umum (Kabag Umum) STAIN Pamekasan, Kholiq Yadi menuturkan, bahwa dengan keterbatasan tempat parkir yang ada, maka para mahasiswa setidaknya menata kendaraan bermotornya dengan rapi. Dia menambahkan, mahasiswa bisa meletakkan kendaraanya di selatan perpustakaan, karena tempat itu bisa juga dijadikan tempat parkir untuk sementara.
“Dan untuk tempat parkir akan segera diupayakan, tapi masih menunggu gedung pasca sarjana dan juga gedung aula selesai. Namun, fasilitas kenyaman mahasiswa di kelas dalam kegiatan pembelajaran itu lebih penting dari pada tempat parker,” tambahnya.
Kholiq Yadi berharap agar mahasiswa tertib dalam meletakkan kendaraanya, serta tidak sembarangan memarkir kendaraannya. Dia juga menambahkan bahwa tahun 2015 akan dilakukan pembangunan gedung dengan 20 lokal, termasuk tempat parkir. (Gfr)
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus