Dalam setiap detak jantung
Ku terdiam membias angan
bermain dengan gemercik air berupa dendam
Dalam langkahku mulai terpejam
Merindukan setiap senyuman yang semu
Kau sebenarnya adalah luka
Yang terpendam di bilik rasa
Penantian adalah titik terakhir dalam siksa
Engkau ku letakkan di tempat tertinggi tahta
Dalam sujudku tak lepas harapkan mu
Saat sadar pun
aku melamun panjang memikirkan mu
Penantian ini terbalut kesabaran
Sayangnya mulai redup
Haruskah aku terpuruk dalam setiap jengkal nafasku ?
Mengingatmu adalah sakitku
Melupakan mu mungkin akan hampa
Ku pasrahkan hati ini kepada sang Maha cinta
Ku utarakan sakitku kepada sang pemilik cinta.
(Sitti Nur Aini Al Mahbuba/Activita)