biarlah larik kata mu ku jadikan peta…
untuk menyusuri garis kesetiaan mu…
biarlah waktu ku jadikan kompas…
untuk menunjukan titik bukti sayang mu…
biarlah cahaya menjelma terang bagaikan tongkat bagi si buta…
sungguh ku tak mengerti atas perlakuan mu….
yang menjadikan ku ibarat boneka mainan….
di timang timang saat baru dan di buang setelah usang…
kau anggap aku apa….?
bukankah kau meminta untuk di cinta…
setelah di cinta kau mendua dan mencampakan harga diri ku…
kau anggap aku apa….?
manissss kata mu bagaikan madu…
namun madu cinta mu harum ketika tercium pahit saat di telan…