Kajian HMJ Tarbiyah, Politik dalam Organisasi
Perbesar
STAIN Pamekasan – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah mengadakan kajian yang bertempat di masjid kampus (29/10). Kajian yang diadakan oleh koordinator program studi (prodi) PAI ini mengambil tema “Politik dalam Organisasi”. Kajian yang dimulai sejak pukul 15.30 ini dihadiri sebanyak 100 orang termasuk pengurus. Auditorium yang biasanya dipakai untuk kegiatan mahasiswa sedang direnovasi, sedangkan Gedung Multi Center saat itu sedang dipakai, karena itulah masjid menjadi alternatif tempat untuk mengadakan kajian.
Ongky, ketua HMJ Tarbiyah mengatakan, organisasi mahasiswa (ormawa) sekarang ini sudah melenceng dari tujuan aslinya. Menurutnya, ormawa seolah tidak sejalan dengan tujuan awalnya. Hal itu dikarenakan kepentingan politik yang menyusup ke dalam ormawa. Hal ini, lanjutnya, membuat pergerakan ormawa tidak selaras dengan AD/ART yang ada di dalamnya.
Atas dasar itulah HMJ Tarbiyah mengadakan kajian ini. Diharapkan, dengan adanya kajian ini mahasiswa bisa memanfaatkan organisasi, dan mengembangkan organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Kemudian bisa mencapai tujuan organisasi dan mampu mewadahi kepentingan mahasiswa tanpa adanya kepentingan politik.
“Karena HMJ Tarbiyah menaungi beberapa prodi, maka pengurus membentuk koordinator tiap prodi. Masing-masing koordinator nantinya akan mengadakan kajian masing-masing,” ujar Ongky.
Meskipun kajian ini diadakan oleh koordinator prodi PAI, namun yang mengikuti kajian adalah mahasiswa tarbiyah secara umum. Bahkan, ada juga mahasiswa syariah yang juga hadir dalam kajian yang berlangsung selama 90 menit ini.
Menurut Ongky, respon mahasiswa terhadap kajian sudah mulai menurun. Buktinya, saat penyampaian materi lebih banyak peserta yang berbicara sendiri daripada yang serius menyimak. Ia merasa bahwa kajian hanya dijadikan sebagai formalitas untuk mendapatkan sertifikat.
Ia melanjutkan, kajian seperti ini akan terus diadakan setiap bulannya dan dilakukan secara bergantian oleh koordinator prodi yang sudah dibentuk. Setelah masing-masing koordinator prodi mengadakan kajian, maka nantinya HMJ Tarbiyah akan mengadakan kajian akbar dalam lingkup jurusan.
Ongky berharap kepada pimpinan kampus, agar lebih mengutamakan kepentingan ormawa daripada kepentingan lainnya. Misalnya, saat gedung tidak dipakai pada waktu libur diperkenankan pada ormawa untuk menempati. Sedangkan untuk mahasiswa tarbiyah, ia berharap agar mereka lebih meningkatkan daya peka dalam bidang akademis maupun organisasi. Juga agar tidak terjadi perpecahan antara mahasiswa akademisi dan organisatoris.
“Memperdalam ilmu lewat akademis itu perlu, tapi mencari pengalaman lewat organisasi juga tak kalah penting, karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Untuk mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, mengikuti kajian juga perlu, agar tidak ada pertentangan yang begitu jauh dengan mahasiswa yang mengikuti organisasi,” pungkasnya.
(SNJ)
Artikel ini telah dibaca 8 kali
Kajian HMJ Tarbiyah, Politik dalam Organisasi
Perbesar
STAIN Pamekasan – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah mengadakan kajian yang bertempat di masjid kampus (29/10). Kajian yang diadakan oleh koordinator program studi (prodi) PAI ini mengambil tema “Politik dalam Organisasi”. Kajian yang dimulai sejak pukul 15.30 ini dihadiri sebanyak 100 orang termasuk pengurus. Auditorium yang biasanya dipakai untuk kegiatan mahasiswa sedang direnovasi, sedangkan Gedung Multi Center saat itu sedang dipakai, karena itulah masjid menjadi alternatif tempat untuk mengadakan kajian.
Ongky, ketua HMJ Tarbiyah mengatakan, organisasi mahasiswa (ormawa) sekarang ini sudah melenceng dari tujuan aslinya. Menurutnya, ormawa seolah tidak sejalan dengan tujuan awalnya. Hal itu dikarenakan kepentingan politik yang menyusup ke dalam ormawa. Hal ini, lanjutnya, membuat pergerakan ormawa tidak selaras dengan AD/ART yang ada di dalamnya.
Atas dasar itulah HMJ Tarbiyah mengadakan kajian ini. Diharapkan, dengan adanya kajian ini mahasiswa bisa memanfaatkan organisasi, dan mengembangkan organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Kemudian bisa mencapai tujuan organisasi dan mampu mewadahi kepentingan mahasiswa tanpa adanya kepentingan politik.
“Karena HMJ Tarbiyah menaungi beberapa prodi, maka pengurus membentuk koordinator tiap prodi. Masing-masing koordinator nantinya akan mengadakan kajian masing-masing,” ujar Ongky.
Meskipun kajian ini diadakan oleh koordinator prodi PAI, namun yang mengikuti kajian adalah mahasiswa tarbiyah secara umum. Bahkan, ada juga mahasiswa syariah yang juga hadir dalam kajian yang berlangsung selama 90 menit ini.
Menurut Ongky, respon mahasiswa terhadap kajian sudah mulai menurun. Buktinya, saat penyampaian materi lebih banyak peserta yang berbicara sendiri daripada yang serius menyimak. Ia merasa bahwa kajian hanya dijadikan sebagai formalitas untuk mendapatkan sertifikat.
Ia melanjutkan, kajian seperti ini akan terus diadakan setiap bulannya dan dilakukan secara bergantian oleh koordinator prodi yang sudah dibentuk. Setelah masing-masing koordinator prodi mengadakan kajian, maka nantinya HMJ Tarbiyah akan mengadakan kajian akbar dalam lingkup jurusan.
Ongky berharap kepada pimpinan kampus, agar lebih mengutamakan kepentingan ormawa daripada kepentingan lainnya. Misalnya, saat gedung tidak dipakai pada waktu libur diperkenankan pada ormawa untuk menempati. Sedangkan untuk mahasiswa tarbiyah, ia berharap agar mereka lebih meningkatkan daya peka dalam bidang akademis maupun organisasi. Juga agar tidak terjadi perpecahan antara mahasiswa akademisi dan organisatoris.
“Memperdalam ilmu lewat akademis itu perlu, tapi mencari pengalaman lewat organisasi juga tak kalah penting, karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Untuk mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, mengikuti kajian juga perlu, agar tidak ada pertentangan yang begitu jauh dengan mahasiswa yang mengikuti organisasi,” pungkasnya.
(SNJ)
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus