Jadi Pembicara Internasional di 2 Tempat Berbeda
Perbesar
Dalam waktu yang berdekatan, dua dosen STAIN Pamekasan mengukir prestasi di pentas bertaraf internasional. Dua dosen dimaksud, yakni Dr. Abdul Mukti Tabrani dan Dr. Zainal Abidin, terpilih menjadi pembicara dalam seminar internasional.
Keduanya menjadi pembicara pada acara dan lokasi yang berbeda. Abdul Mukti menjadi pembicara dalam “The Program and Panel of the Conference IC Thusi 2014” di Sadra Internasional Institute Jakarta pada 19-20 November. Sementara Zainal Abidn menjadi pembicara internasional dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2014 yang berlangsung di Balikpapan pada 21-24 November.
Beberapa perwakilan dari negara lain juga menjadi pembicara di Sadra International Institute yakni dari Iran, Maroco, Al Jazair, Malaysia, Singapura, Kuwait, Thailand, Philipina, Kanada, dan Amerika Serikat.
Mukti menjelaskan, untuk menjadi pembicara pada acara tersebut terlebih dahulu diseleksi oleh Dirjen Diktis Kemenag RI dengan mengirimkan makalah sesuai dengan yang ditentukan. Ada 1.500 makalah yang diseleksi dan mengerucut menjadi 150 makalah pararel dan 200 makalah poster.
“STAIN Pamekasan Alhamdulillah masuk nominasi makalah pararel dan ada di urutan ke-14 terbaik. Pada acara tersebut saya membahas mengenai sosial dan kemanusiaan dalam Islam,” ujar Abdul Mukti.
Sementara itu, dalam AICIS, Zainal Abidin membahas mengenai peran kiai dalam pertumbuhan ekonomi Islam. Dalam makalahnya, sosok kiai bukan orang yang hanya bergelut dengan dunia kitab kuning, tapi pengetahuan kiai di bidang ekonomi juga sangat kaya. “Kiai memiliki konsep jihad ekonomi,” tegasnya.
(SNJ)
Artikel ini telah dibaca 3 kali
Jadi Pembicara Internasional di 2 Tempat Berbeda
Perbesar
Dalam waktu yang berdekatan, dua dosen STAIN Pamekasan mengukir prestasi di pentas bertaraf internasional. Dua dosen dimaksud, yakni Dr. Abdul Mukti Tabrani dan Dr. Zainal Abidin, terpilih menjadi pembicara dalam seminar internasional.
Keduanya menjadi pembicara pada acara dan lokasi yang berbeda. Abdul Mukti menjadi pembicara dalam “The Program and Panel of the Conference IC Thusi 2014” di Sadra Internasional Institute Jakarta pada 19-20 November. Sementara Zainal Abidn menjadi pembicara internasional dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2014 yang berlangsung di Balikpapan pada 21-24 November.
Beberapa perwakilan dari negara lain juga menjadi pembicara di Sadra International Institute yakni dari Iran, Maroco, Al Jazair, Malaysia, Singapura, Kuwait, Thailand, Philipina, Kanada, dan Amerika Serikat.
Mukti menjelaskan, untuk menjadi pembicara pada acara tersebut terlebih dahulu diseleksi oleh Dirjen Diktis Kemenag RI dengan mengirimkan makalah sesuai dengan yang ditentukan. Ada 1.500 makalah yang diseleksi dan mengerucut menjadi 150 makalah pararel dan 200 makalah poster.
“STAIN Pamekasan Alhamdulillah masuk nominasi makalah pararel dan ada di urutan ke-14 terbaik. Pada acara tersebut saya membahas mengenai sosial dan kemanusiaan dalam Islam,” ujar Abdul Mukti.
Sementara itu, dalam AICIS, Zainal Abidin membahas mengenai peran kiai dalam pertumbuhan ekonomi Islam. Dalam makalahnya, sosok kiai bukan orang yang hanya bergelut dengan dunia kitab kuning, tapi pengetahuan kiai di bidang ekonomi juga sangat kaya. “Kiai memiliki konsep jihad ekonomi,” tegasnya.
(SNJ)
Artikel ini telah dibaca 0 kali
Baca Lainnya
Trending di Liputan Khusus