Activita.co.id-PAMEKASAN, Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura minim apresiasi atau tidak memberikan Beasiswa bagi Mahasiswa lulusan terbaik di kampus setempat. Padahal, Mahasiswa lulusan terbaik banyak berasal dari latar belakang rumah tangga kurang mampu.
Anas, salah satu Mahasiswa lulusan terbaik wisuda sarjana ke-40 bertempat di Aula Kampus IAIN Madura, menyatakan seharusnya kampus setempat terus mendorong memberikan Beasiswa agar SDM yang dimiliki alumni tersebut lebih baik kedepannya.
“Apalagi Mahasiswa lulusan terbaik berasal dari latar belakang rumah tangga kurang mampu tapi punya kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih. Ini sebuah keharusan bagi kampus untuk memberikan Beasiswa, agar nanti setelah lulus bisa kembali mengabdi di kampus setempat,” kata Anas. Minggu (8/12/2024).
Setiap tahunnya, menurut Anas, kampus IAIN Madura meluluskan seribu lebih Mahasiswa, serta ada yang lulusan terbaik, namun pihak kampus tidak pernah memperhatikan lulusan yang punya skill akademik tersebut, seperti tidak memberikan Beasiswa untuk melanjutkan S2.
Anas, kelahiran Desa Bujur Timur tersebut menyatakan kampus IAIN Madura ini sebentar lagi akan beralih status menjadi UIN Madura, seharusnya kampus memperhatikan wisudawan terbaik ialah lulusan yang memiliki prestasi akademik gemilang.
“Jadi kampus IAIN Madura ini seharusnya memberikan Beasiswa S2 sebagai bentuk apresiasi sebagai wujud penghargaan atas kerja kerasnya selama menjadi mahasiswa,” ungkapnya.
Anas, Mahasiswa Komunikasi tersebut menyampaikan pendidikan tinggi di bawah Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus lebih progresif mendorong Mahasiswa lulusan terbaik menempuh jenjang di pendidikan lebih tinggi dengan diberikan Beasiswa. Agar berdaya saing dan berkarakter luhur demi kemajuan bangsa dan negara.
“Saya berharap lulusan terbaik alumni IAIN Madura SDM unggul dan menjadi generasi muda yang nanti akan melanjutkan kepemimpinan bangsa. Unggul dalam berbudi, berakhlak dan berkomitmen kebangsaan. Serta memahami ilmu agama dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,”tegas Anas.